_______________Atas bantuan dan saran dari Mayor Juna, sesak napas yang Tiara rasakan kini sedikit membuatnya terasa lega. Kendati seperti itu, Mayor Juna tetap membawa Tiara ke rumah sakit guna diperiksa lebih lanjut mengenai kemerahan yang ada di sekujur tubuh.
Setibanya di rumah sakit, Tiara kembali menerima pelayanan service dari Mayor Juna dan hal itupun tidak bisa membuat Tiara menolak, karena ia sendiri sangat membutuhkan seseorang untuk membantunya saat ini.
Mayor Juna keluar lebih dulu untuk membukakan pintu. Kemudian tangan kanannya menahan atap body pintu agar kepala Tiara tidak terbentur. Setelahnya, Mayor Juna segera menutup pintu mobil dan membantu Tiara berjalan masuk ke dalam rumah sakit.
"Maaf. Saya hanya mau membantu!" ucap Mayor Juna meminta izin terlebih dahulu sebelum tangannya melingkar di pinggang Tiara.
Tiara mengangguk kecil sebagai respon-mengizinkan Mayor Juna. Setelah mendapatkan izin, barulah tangan Mayor Juna berani melingkar di pinggang Tiara, dengan tangan yang satunya membawa tangan kiri Tiara melingkar di belakang pundaknya persis seperti merangkul.
Keduanya melangkah beriringan masuk ke dalam lobby rumah sakit. Kemudian Mayor Juna membawa Tiara duduk di deretan kursi ruang tunggu.
"Tunggu sebentar ya, Saya mau ke resepsionis dulu!" ucap Mayor Juna meminta Tiara untuk menunggu.
Lagi-lagi Tiara hanya merespon dengan anggukan kecil. Tubuhnya yang lemas dan pucat bercampur bintik merah, membuatnya tak lagi sanggup untuk membuka suara.
Melihat kondisi Tiara seperti itu, lantas membuat Mayor Juna khawatir dan tak tega untuk meninggalkan Tiara duduk sendirian di sana. Tangan kanannya pun merogoh saku celana panjang berwarna hitam, mengambil benda pipih di dalamnya.
Benda pipih yang sudah berhasil dalam genggaman, kemudian ibu jarinya menekan layar menghubungi salah seorang dari daftar kontaknya. Namun, sayang panggilan yang dilakukan Mayor Juna tak mendapat jawaban dari seberang sana.
Nggak diangkat lagi!
Netra mata Mayor Juna pun kembali menatap Tiara, lalu berjongkok di depannya. "Tahan sebentar lagi ya!" Tangan kanan Mayor Juna menggenggam erat tangan Tiara yang dingin.
Mendengar ucapan Mayor Juna, Tiara pun mencoba tersenyum meski samar, dengan matanya yang sayu dan bibirnya yang pucat.
Tak lagi sabar menunggu lebih lama, lantas Mayor Juna bergegas pergi menuju resepsionis, menanyakan perihal jadwal Dokter yang biasa menangani dirinya ketika sakit.
♡
"Permisi Suster, saya mau tanya, apa Dokter Hendrik praktek hari ini?" tanya Mayor Juna selepas menghampiri meja resepsionis dan berdiri di sana.
Suster yang sedang berjaga itu tak sadar akan kedatangan Mayor Juna, karena terlihat sedang sibuk dengan kegiatan pekerjaannya, sehingga lupa untuk menyapa lebih dulu.
"Oh, iya benar Pak, hari ini Dokter Hendrik yang praktek," jawabnya dengan senyum ramah.
Mayor Juna dengan style pakaian santai dan penutup mulut berwarna hitam yang senada dengan warna topinya, berhasil membuat suster itu tak mengenalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Someone
Fanfiction"Galak banget sih, Mas! Saya nggak suka!"~Tiara. "Kalau nggak suka ya nggak apa-apa, saya juga nggak suka kamu!"~Arjuna. Berawal dari mengantar pesanan untuk Pak Johan, Tiara sempat dikira penyusup oleh Arjuna. Lantas keduanya terlibat percekcokan h...