___________________
Tiara mengetuk pintu ruangan Pak Johan sebelum benar-benar masuk ke dalam ruangan. Beruntung pagi ini Pak Johan belum bersiap untuk mengikuti kegiatan agendanya.
"Masuk!" jawab Pak Johan usai mendengar suara ketukan pintu.
Lantas kepala Tiara menyembul masuk ke dalam ruangan, yang kemudian menelisik seluruh ruangan guna memeriksa seseorang yang ingin sekali ia hindari. Ya, seseorang itu siapa lagi kalau bukan Mayor Juna.
Sejenak Pak Johan mengerutkan kening lalu bertanya, "ada apa Tiara?"
Tiara mengulas senyum kemudian melangkah masuk ke dalam setelah merasa ruangan itu aman, karena tidak adanya kehadiran Mayor Juna di sana.
"Selamat pagi, Pak Johan," sapa Tiara sebelum benar-benar menjelaskan kedatangannya itu.
"Pagi. Kamu sudah sehat?" balasnya sembari menanyakan perihal keadaan Tiara.
"Alhamdulillah sudah, Pak," jawab Tiara.
"Syukurlah kalau begitu. Jadi, ada apa?" Mengajukan kembali pertanyaan diawal yang memang belum sempat dijawab.
"Ibu nitip ini buat Bapak." Tangannya meletakkan 1 paper bag di atas meja.
"Ini apa?" tanyanya sambil menarik paper bag itu, lalu melihat isi di dalamnya.
"Itu gingerbread, Pak," jelas Tiara memberitahu dengan ekspresi wajah tersenyum kecut, takut jika Pak Johan yang akan menerima kue hasil buatannya.
"Wah kue jahe, saya suka kue ini!" Membuka tutup toples dan menghirup aroma jahe pada kue itu. "Ini Ibu kamu yang buat sendiri?" tanyanya kemudian sambil mengunyah.
"Iya, itu Ibu sendiri yang buat, kalau saya cuma bagian cetak sama menghiasnya aja, Pak!" terang Tiara usai merasa lega jika kue yang diberikan pada Pak Johan bukanlah kue hasil hiasannya.
"Hmm, ini enak loh. Pintar sekali Ibumu membuat ini!" puji Pak Johan dengan ekspresi wajah sumringah karena menikmati gingerbread.
"Terima kasih, Pak." Tiara tersenyum karena tersanjung mendapat pujian dari Pak Johan, meski pujian itu bukan ditujukan untuknya. Namun, tetap saja ia merasa senang mendengar itu.
"Sampaikan terima kasih saya ke Ibumu, ya!" ucap Pak Johan langsung diiyakan oleh Tiara sambil mengangguk.
Tiara masih berdiri terdiam di sana sambil melihat Pak Johan menikmati gingerbread. Lantas diamnya Tiara di sana membuat Pak Johan kembali bertanya, karena melihat Tiara tak kunjung beranjak keluar dari ruangan.
"Ada apa Tiara?" Menatap wajahnya yang terlihat gelisah dan ragu.
"Hmm... begini, Pak, saya boleh minta tolong nggak?" tanya Tiara takut-takut karena merasa tidak enak hati.
"Kenapa?" tanya Pak Johan penasaran.
"Saya mau nitipin gingerbread ini boleh nggak?" Menunjukkan sisa 1 paper bag di tangan.
Pak Johan terdiam sejenak. "Buat Mayor Juna?" Kemudian menebak dengan benar.
Tiara tersenyum memperlihatkan deretan giginya, meski kentara sekali senyum kikuknya. "I-iya, Pak."
KAMU SEDANG MEMBACA
That Someone
Fanfiction"Galak banget sih, Mas! Saya nggak suka!"~Tiara. "Kalau nggak suka ya nggak apa-apa, saya juga nggak suka kamu!"~Arjuna. Berawal dari mengantar pesanan untuk Pak Johan, Tiara sempat dikira penyusup oleh Arjuna. Lantas keduanya terlibat percekcokan h...