________________Derap langkah kaki Tiara berhenti ketika memasuki pintu toilet wanita. Beruntung pada saat itu tidak ada siapapun di sana, sehingga tidak akan ada yang tahu dan tidak akan ada yang mendengarkan suara tangis kesedihannya.
Tiara terduduk di atas tutupan kloset duduk sambil menundukkan kepala dalam-dalam, lalu menangis sepuasnya di sana. Menumpahkan rasa marah berbalut awan kelabu yang menyelimuti hati.
Sungguh perkataan Windi saat itu benar-benar melukai perasaannya. Lantas kenangan beberapa tahun silam itu kembali terulang dalam ingatannya.
Ingat bagaimana ia telah memberikan kepercayaan penuh dan rasa sayang tulusnya pada seorang pria bernama Zio, mantan pacar sekaligus mantan calon suami.
Namun, sialnya Tiara justru mendapat penghianatan dan penghinaan dari Zio serta seluruh keluarganya tepat di saat acara resepsi pernikahan mereka.
Flashback
Dalam ruang rias pengantin, Tiara terduduk di depan meja rias sambil menatap dirinya dalam pantulan cermin. Kedua sudut bibirnya melengkuk ke atas, membentuk sebuah senyuman sumringah.
"Ayah, hari ini Tia akan melangsungkan pernikahan bersama Zio, dan sebentar lagi Tia akan menjadi seorang istri. Tia minta restunya ya, Ayah."
Saat sedang bicara di depan cermin, terdengar suara ketukan pintu dari luar ruangan, dan sedetik kemudian terlihat seorang wanita melangkah masuk dan berjalan menghampiri Tiara.
"Tiara!" panggilnya dengan suara pelan dan takut-takut.
"Iya," sahut Tiara dengan senyuman terbahagianya.
Lantas wanita itu tiba-tiba saja mengeluarkan sebuah benda yang kemudian diperlihatkannya pada Tiara. Tentu saja hal itu membuat Tiara mengerinyit bingung akan sikapnya.
"Ini maksudnya apa?"
"Saya hamil, dan anak yang ada dalam kandungan ini anaknya Zio!"
"Hah?" Sontak saja Tiara terbelalak terkejut. "Nggak... ini pasti nggak benar. Kamu bohong, kan?" Sambil menggelengkan kepala Tiara bertanya dengan perasaan tak percaya.
"Kamu bisa lihat ini!" Menunjukkan sebuah rekaman video dalam ponsel, dengan adegan persetubuhan antara dirinya dan Zio.
Bola mata Tiara semakin membulat lebar, tatkala menyaksikan pria yang wajah serta suaranya benar-benar sangat mirip dengan Zio. Tentu saja itu membuat perasaan Tiara hancur seketika.
Tiara jatuh melemas di atas kursi yang sebelumnya ia duduki. Tangannya bergetar hebat dengan sorot mata nanar. Lantas sedetik kemudian kedua matanya terasa panas dan mulai berair, berusaha menahan tangisan yang hampir pecah.
Belum usai rasa keterkejutannya, wanita itu justru kembali bersuara menceritakan hubungan antara dirinya dan Zio, hingga membuat telinga Tiara berdenging sakit. Tak tahan dengan perkataannya, sontak Tiara memekik kuat.
Berhenti!!!
"Saya bicara jujur, Tia!" Bukannya berhenti, ia justru semakin gencar bicara agar membuat Tiara mempercayai kata-katanya.
"Berhenti saya bilang! Udah cukup bicaranya. Sekarang anda silahkan keluar dari ruangan ini!"
Mendapat pengusiran, tentu wanita itu merasa kesal dan meninggalkan pesan pada Tiara sebelum benar-benar berjalan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Someone
Fanfiction"Galak banget sih, Mas! Saya nggak suka!"~Tiara. "Kalau nggak suka ya nggak apa-apa, saya juga nggak suka kamu!"~Arjuna. Berawal dari mengantar pesanan untuk Pak Johan, Tiara sempat dikira penyusup oleh Arjuna. Lantas keduanya terlibat percekcokan h...