______________________
Tiara menatap layar ponsel ketika mendengar suara notifikasi. Ada 2 pesan di sana yang belum terbaca Sayang kedua pesan itu enggan dibalasnya, terlebih pesan dari pemilik akun bernama Zio Putra Yudistira.
Lama-lama saya blokir juga nih cowok! Asli ganggu banget. Tiap hari pasti selalu nge-dm!
Saat sedang menggerutu jengkel, tiba-tiba terlihat kepala seseorang menyembul masuk ke dalam dengan rambut panjangnya dari arah pintu.
Astaghfirullah!!
Sontak Tiara terlonjak kaget ketika melihat seseorang itu, yang justru terlihat seperti hantu. Sambil mengelus dada diikuti mata memicing ke arah pintu, Tiara pun bertanya, "siapa itu di sana?"
"Tiaaaaa...."
Suara teriakan familiar di telinga lantas membuat Tiara mengetahui siapa pemilik suara cempreng itu. Ya, seseorang itu siapa lagi kalau bukan sahabat Tiara, Ratih si cewek tomboy tapi hati feminim.
"Ratihkuuu...."
Segera Tiara merentangkan kedua tangannya begitu melihat Ratih berjalan cepat ke arahnya, sambil memperlihatkan wajah sendu. Benar saja, begitu Ratih menghambur ke dalam pelukan Tiara, gadis itu langsung menangis sejadi-jadinya diselingi dengan omelan kecil.
"Kamu kenapa nggak kasih kabar sih, kalau masuk rumah sakit! Semalaman saya khawatir sama kondisi kamu tahu nggak! Ibu langsung ngasih kabar kalau kamu dirawat di sini!"
Tersenyum dibalik pelukan sambil menepuk pelan punggung Ratih. "Iya maaf...maaf."
"Ibu bilang alergi kamu kumat?"
"Iya karena makan udang." Menjawab sambil cengengesan seakan tak merasa bersalah.
Melepaskan pelukan untuk mengintrogasi. "Kok bisa, udah tahu alergi udang malah kamu makan?"
"Gimana ya? Habis kelihatannya nikmat banget udangnya!" Terkekeh kikuk sambil menggaruk tengkuk leher yang tak gatal.
Mendengar jawaban serta ekspresi wajahnya itu, lantas Ratih dapat menangkap arti sesuatu dari sorot matanya.
"Nikmat sama udangnya atau karena yang masaknya yang bikin nikmat?" Ratih memicingkan mata sambil menunjuk dengan jari telunjuknya ke arah wajah Tiara.
"Ih, apa sih, beneran udangnya kok yang bikin nikmat!" Menepis jari telunjuk Ratih.
"Hmm... jawaban kamu bertolak belakang sama sorot mata dan ekspresi kamu!" tukas Ratih seolah sedang memerankan pakar ekspresi.
"Ih, sok tahu banget!"
"Iya jelas tahu lah!"
Ketika sedang asyik berdebat ringan, salah seorang pramusaji datang sambil mendorong food trolley berbahan stainless steel.
"Selamat pagi, ini sarapannya ya, Mbak!"
"Iya, Sus, terima kasih."
Pramusaji itu lantas segera meletakan food tray stainless steel di atas overbed table. Kemudian berjalan keluar sambil mendorong food trolley kembali.
"Sarapan dulu, nih!" ucap Ratih seraya menarik overbed table untuk mendekat ke arah Tiara.
"Iya," jawabnya tanpa menyentuh makanan yang telah disediakan.
Tok...tok...
Suara ketukan pintu mengalihkan pandangan mata keduanya yang semula menatap makanan, kini justru kembali menatap ke arah pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Someone
Fanfiction"Galak banget sih, Mas! Saya nggak suka!"~Tiara. "Kalau nggak suka ya nggak apa-apa, saya juga nggak suka kamu!"~Arjuna. Berawal dari mengantar pesanan untuk Pak Johan, Tiara sempat dikira penyusup oleh Arjuna. Lantas keduanya terlibat percekcokan h...