__________________Ratih celingak-celinguk mencari Tiara di samping motor yang terparkir rapi di sana. Sambil menggerutu dan berdecak, Ratih terlihat khawatir.
Ck, kemana sih? Katanya disuruh buru-buru nggak boleh mampir ke sana sini lagi, tapi dia malah nggak ada! Motor juga masih diparkir di sini!
Tak berselang lama, Ratih pun melihat Tiara berjalan ke arahnya dengan raut wajah ketus berbalut kemarahan.
"Kamu dari mana aja? Muka sampai jutek begitu!" tanya Ratih begitu Tiara sudah berdiri didekatnya.
"Ayo kita pulang!" ajak Tiara enggan bercerita perihal Zio.
"Tunggu!" Tangan Ratih memegangi lengan Tiara, yang saat ini hendak mengeluarkan motor. "Kamu habis ketemu Zio?" lanjutnya menebak dengan benar.
Tiara menoleh dan menjawab singkat. "Iya."
Begitu mendengar jawaban Tiara, ekspresi wajah Ratih pun berubah marah seketika. Sambil menarik kedua lengan baju ke atas, sorot matanya menelisik ke seluruh area lapangan.
"Ck. Dimana dia sekarang? Biar saya beri pelajaran!" seru Ratih geram dan tak kalah kesal dari Tiara.
"Di sana!" Menunjuk dengan dagu ke arah tempat di mana ia bertemu Zio.
Dengan segera kaki Ratih hendak melangkah ke arah yang ditunjukkan Tiara. Namun, langkahnya dihentikan.
"Kamu mau ngapain?" tanya Tiara sambil memegangi tangan Ratih.
"Mau ngehajar tuh cowok!" jawabnya dengan jujur, diikuti ekspresi jengkel.
"Telat. Dia udah pergi!" balas Tiara memberitahu.
"Kenapa pergi?" tanya Ratih sembari mengerinyit.
"Udah saya hajar deluan, makanya dia pergi!" Tiara berkilah agar sahabatnya itu berhenti menanyakan Zio.
"Ah, kamu kenapa nggak ngajak saya? Padahal, kan seru kalau dia kena hajar 2 orang!" Raut wajah Ratih terlihat kecewa.
"1 orang aja cukup buat ngehajar dia!" sahut Tiara. "Yaudah ayo kita pulang!" sambungnya kemudian.
"Ya ayo! Saya, kan udah nunggu di sini dari tadi, sebelum kamu tiba!" seru Ratih seakan menyindir.
"Iya...iya maaf."
Usai mendapat permintaan maaf, Ratih segera menaiki motor dan duduk di atas joknya. Kemudian mesin motor perlahan mulai melaju meninggalkan area lapangan, dengan Tiara yang sedang mengendarainya.
Tiba dipertengahan jalan ponsel Tiara bergetar, dan saat ini ponselnya sedang berada di tangan Ratih, sebab sebelum motor melaju Tiara menitipkannya pada Ratih.
Getar ponsel yang memunculkan notifikasi di depan layar ponsel itu, membuat Ratih tak sengaja melihat dan membacanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Someone
Fanfiction"Galak banget sih, Mas! Saya nggak suka!"~Tiara. "Kalau nggak suka ya nggak apa-apa, saya juga nggak suka kamu!"~Arjuna. Berawal dari mengantar pesanan untuk Pak Johan, Tiara sempat dikira penyusup oleh Arjuna. Lantas keduanya terlibat percekcokan h...