68. Full princess treatment

339 31 24
                                    

____________________

Mayor Juna menarik kursi lebih dulu untuk diduduki Tiara. "Silahkan duduk."

"Makasih, Mas," ucap Tiara tersenyum.

Barulah setelahnya Mayor Juna duduk tepat di depan Tiara. Beberapa detik kemudian pelayan restoran menghampiri meja mereka.

"Selamat malam. Ini buku menunya, silahkan dilihat Mas, Mbak!" Menyerahkan dua buku menu pada Mayor Juna dan Tiara.

Netra mata Mayor Juna membuka buku menu tersebut dan melihat sambil membaca menu makanan yang tersedia di sana.

Akan tetapi berbeda dengan Tiara yang justru nampak kelimpungan sendiri. Bahkan ekspresinya terlihat kebingungan.

Ya ampun, ini makanannya mahal-mahal banget! Air mineral aja bisa tiga kali lipat dari restro di pinggir jalan. Menangis dompet saya lihat daftar harganya!

Ya, ternyata Tiara terfokus menatap harga makanannya ketimbang menu makanan di dalam buku tersebut. Melihat harga makanan itu membuatnya tak lagi selera.

"Saya pesan satu spaghetti seafood marinara dan satu ice mojito lemon," ucapnya pada pelayan restoran itu. "Kamu mau pesan apa, Tia?" Netra mata Mayor Juna beralih pada Tiara.

Sayang gadis yang dipanggilnya itu justru tak merespon. "Tia, kamu mau makan apa?" ulang Mayor Juna bertanya kembali.

"Hah?" Tiara menyahut bingung.

Mayor Juna berdeham singkat tanpa mengulang ucapan kembali, sebab merasa Tiara paham akan bahasa ekspresinya.

"Hmm... saya...." Berpikir dengan bola mata sibuk memutar ke arah buku menu.

Tahu akan gelagat gadis di depannya itu, lantas Mayor Juna yang memilih makanan untuk Tiara. "Tambah satu creamy chicken spaghetti carbonara tidak pedas dan satu milkshake matcha.

Pelayan restoran itu pun kembali mencatat pesanan. "Baik saya ulang ya, satu spaghetti seafood marinara, satu ice mojito lemon, satu creamy chicken spaghetti carbonara tidak pedas dan satu milkshake matcha. Ada tambahan lagi?"

"Tambah dua air mineral, satu cheesecake blueberry saus dan tiramisu cake."

"Baik. Mohon ditunggu sebentar ya," ucapnya diiringi senyuman ramah, lalu berjalan pergi sambil membawa 2 buku menu.

Tiara tersenyum canggung ketika Mayor Juna menatap dirinya. Cukup lama mendapat pandangan mata dengan ekspresi tak dapat terbaca, justru membuat Tiara salah tingkah. Tiara pun berpura-pura mengedarkan pandangan ke arah lain, guna mengalihkan pandangan yang saling bersitatap.

Dia kenapa ngeliatin gitu sih! Bikin saya grogi jadinya.

"Mas, saya mau ke toilet sebentar ya," ucap Tiara yang memang sengaja menghindar.

Mayor Juna tersenyum kecil sambil mengangguk. "Silahkan. Tapi jangan lama." Kalimatnya terdengar seperti ada lanjutannya, sehingga membuat Tiara menebak sendiri.

Please jangan bilang kalau dia mau ngomong, saya nggak bisa ditinggal lama-lama!

"Kenapa masih duduk? Katanya mau ke toilet?"

That SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang