59. Pipi bolong?

229 28 5
                                    


___________________

"Kak Tia, itu Echa mulutnya udah mangap nunggu disuapin!" ucap Rehan begitu melihat Echa.

Akibat Tiara yang terlalu fokus dengan punggung seseorang itu, membuatnya terhenti menyuapi Echa. "Eh, iya, Maaf ya Echa!" Tersadar dan kembali menyuapi.

Selang beberapa menit, Cici berjalan menghampiri meja Tiara. "Kak Tia, ayo ikut Cici lihat tanaman punya Cici!" ajaknya tak sabar.

Beruntung saat itu Tiara sudah menyelesaikan tugasnya menyuapi Echa, sehingga bisa mengiyakan ajak Cici. "Iya ayo!" jawab Tiara.

"Temen-temen ayo kita ke taman, Kak Tia mau lihat tanaman kita!" seru Cici mengajak semua teman-temannya untuk ikut ke halaman belakang sekolah.

"Ayo...ayo!" sahut mereka semua begitu antusias.

Lantas semua anak-anak berlari menuju halaman belakang, dan Tiara mengikuti langkah mereka sambil menggendong Echa.

"Hei, pelan-pelan aja, jangan berlari!" ucap Tiara memperingati anak-anak.

Sayangnya ucapan Tiara tak dihiraukan, sebab mereka terlihat begitu penuh semangat untuk menunjukkan tanaman mereka yang waktu beberapa bulan lalu pernah menanam besama Tiara.

"Ini Kak, ini tanaman punya kelompok Cici!" Jarinya menunjuk ke arah tanaman yang mulai ditumbuhi bunga-bunga cantik.

"Wah, bunga-bunganya cantik sekali ini! Cici dan teman-teman hebat bisa merawat tanaman," puji Tiara sambil melemparkan acungan jempol pada keempat gadis cilik itu.

"Kak Tia, lihat ini tanaman kelompok Rehan!" Kali ini giliran Rehan yang memanggil, hendak menunjukkan hasil tanaman yang dirawat bersama teman kelompoknya.

"Kak Tia ke sana dulu, ya!"

Kakinya pun berjalan menghampiri tim kelompok Rehan. Kedua netra mata Tiara terbelalak sembari berdecak kagum, begitu melihat tanaman Rehan yang justru menjulang lebih tinggi dibandingkan teman-teman kelompok yang lain.

"Ini tanaman punya Rehan sama teman-teman?" tanya Tiara memastikan sekaligus tak menyangka.

"Iya Kak. Keren, kan, tanaman kita paling tinggi dari yang lain!" seru Rehan dan teman-teman kelompoknya sambil memasang wajah berbangga diri.

"Iya, tanaman kalian keren luar biasa!"

Tiara nampak takjub sampai melongo, hingga tak sadar akan seseorang yang berdiri di belakangnya.

"Hai Tiara," sapa Mayor Juna dari belakang punggungnya.

Mendengar suara familiar itu lantas berhasil membuat Tiara merubah atensinya, dengan melirik lalu berbalik.

"Mas Mayor!" Terlihat keterkejutan di raut wajah Tiara ketika mendapati Mayor Juna benar-benar ada dihadapannya kini.

Mayor Juna menyunggingkan senyum simpul pada Tiara. Untuk kali pertama, pria Alpha itu memberanikan diri mengekspresikan rasa kesenangan di depan Tiara.

"Tuh, lihat Mayor Juna udah berani senyum-senyum di depan Tiara!" Ageng.

"Maklum, namanya juga temu kangen!" Eky.

That SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang