_______________________
"Selamat pagi, Mbak!" sapa salah seorang Suster yang masuk ke dalam ruangan Tiara.
"Pagi, Sus!" balas Tiara menyapa kembali sambil tersenyum.
"Saya periksa sebentar ya, Mbak!" ucapnya sembari meletakan alat pengukur tensi di atas ranjang.
Sebelum memasang manset tensi, Suster itu melirik Tiara sambil tersenyum-senyum sendiri. Mendapat ekspresi seperti itu, lantas membuat Tiara risih dan tak tahan untuk bertanya.
"Ada apa ya, Sus? Saya lihat dari tadi Suster ngelirik saya sambil senyum-senyum gitu?"
"Saya iri sama Mbak."
"Iri? Kenapa?" Tiara mengerinyit bingung.
"Iri, karena Mbak punya pasangan yang ngasih love booming!"
"Pasangan? Love booming? Apa maksudnya ya, saya nggak ngerti?" Tiara semakin tak mengerti dibuatnya.
"Pacar Mbak yang namanya Arjuna itu loh, kemarin ngasih perhatian ke Mbak luar biasa banget. Semua act of service diborong abis."
Arjuna? Maksudnya Mayor Juna? Tapi dia bukan pacar saya.
"Adegan pacar Mbak yang menggendong Mbak buat pindah ke kursi roda aja, jadi tranding topik seantero rumah sakit ini. Apalagi lihat pacar Mbak yang khawatir banget sama keadaan Mbak kemarin, buat kita para jomblowati iri."
Suster itu bercerita antusias sambil memasangkan manset yang dililitkan di area lengan atas Tiara, lalu merekatkannya dan segera menekan tombol power pada alat pengukur tensi.
"Kok Mbaknya kaya bingung gitu? Emang Mbak nggak inget kejadian kemarin?" sambung Suster itu ketika melihat ekspresi wajah Tiara.
"Hmm.... enggak," jawab Tiara sambil cengengesan.
"Ih, ya ampun kasian banget kalau gitu pacarnya, padahal dia udah effort banget ngasih perhatian ke Mbaknya!" Suster itu terlihat terkejut sekaligus iba pada Mayor Juna.
Tiara pun menanggapi dengan senyumnya yang cangung. Akibat kondisi tubuh yang melemah dan pucat, membuatnya sampai tak mengingat kejadian di rumah sakit kemarin.
Suster itu lantas menghela napas, lalu mengeluarkan ponsel guna menunjukkan sebuah foto pada Tiara. "Nih, Mbak lihat!" Menyerahkan ponsel.
Begitu menerima ponsel, sorot mata Tiara terbuka lebar saat melihat foto itu. Sebuah foto yang sengaja diambil oleh Suster, dimana dalam foto itu nampak Tiara sedang duduk bersama Mayor Juna, dengan posisi kepalanya yang bersandar di pundak gagah Mayor Juna.
Tak sampai disitu saja, netra mata Tiara kembali mendelik tajam saat mendapati dirinya sedang berpegangan tangan dengan Mayor Juna. Tentu hal itu membuatnya tercengang.
"Ini beneran?" tanya Tiara menunjuk ke arah layar dengan mata menoleh ke arah sang Suster.
Mendapat pertanyaan, Suster itu pun segera mengangguk. "Iya. Ini bukan foto editan, ini foto asli dari kamera hp saya," jawabnya. "Sebenarnya bukan cuma pegangan tangan aja, tapi tangan pacar Mbak lagi ngelus-ngelus tangan Mbaknya buat nenangin sampai Mbaknya ketiduran," sambungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Someone
Fiksi Penggemar"Galak banget sih, Mas! Saya nggak suka!"~Tiara. "Kalau nggak suka ya nggak apa-apa, saya juga nggak suka kamu!"~Arjuna. Berawal dari mengantar pesanan untuk Pak Johan, Tiara sempat dikira penyusup oleh Arjuna. Lantas keduanya terlibat percekcokan h...