________________
Suara kicauan burung dan ayam jago yang berkokok terdengar saling bersahutan ketika menyambut datangnya pagi. Tiara yang saat itu sedang mengutak-atik mesin motor metiknya tampak begitu konsentrasi, hingga tak menyadari kedatangan Zio, sang mantan kekasih yang saat itu sedang lari pagi.
"Eheemm." Zio berdeham dan berdiri didekat motor.
Mendengar itu lantas Tiara mendongak menatap Zio, lalu sedetik kemudian ekspresi wajahnya terlihat dingin. Ck, mau ngapain dia kesini?
"Pagi, Tia! Apa kabar?" sapa Zio sambil mengulas senyum.
"Nggak usah basa-basi," balas Tiara ketus sambil melanjutkan kembali kegiatannya.
"Motor kamu rusak?" tanya Zio tak gentar, meski tahu keberadaannya di sana tak disukai oleh Tiara.
Tiara memilih diam, enggan untuk menanggapi. Akan tetapi, Zio justru semakin banyak bicara dan itu membuat Tiara kesal.
"Mau saya bantu? Mungkin kamu butuh bantuan!" Ikut berjongkok didekat Tiara. "Sini!" sambungnya sambil menengadahkan telapak tangan, meminta alat perkakas yang dipegang oleh Tiara.
Menoleh dengan jengkel. "Nggak perlu. Saya bisa sendiri!" tolaknya dengan tegas.
"Yakin?" Nada suara Zio terdengar meremehkan.
Tiara menghela napas, lalu berdiri kemudian. "Kamu bisa pergi aja nggak dari sini!" usirnya.
Zio ikut berdiri. "Kamu ngusir saya?"
"Iya," jawabnya singkat.
"Saya akan pergi, kalau kamu mau jawab pertanyaan dulu!" Zio menatap penuh lekat. "Jawab dengan jujur, kamu masih cinta sama saya, kan?" Sudut bibirnya terangkat sebelah.
Mendengar itu lantas Tiara tertawa, sebab geli mendengar kata cinta yang dilontarkannya. Sementara Zio justru terlihat bingung dengan respon yang diberikannya.
"Kenapa ketawa?" Menaikan satu alis mata.
"Lucu," jawab Tiara singkat.
"Lucu?" Zio Mengerinyit.
"Gini ya, hubungan kita itu udah berakhir dan nggak perlu lagi untuk dibahas," terang Tiara ingin menyudahi pembicaraan yang tak ada artinya. "Lebih baik kamu pergi dari sini, karena saya merasa terganggu!" sambungnya mengusir.
"Nggak usah pura-pura. Saya tahu kamu masih cinta sama saya! Buktinya kemarin malam kamu bikin tweet buat saya, kan?" Nada bicara Zio terdengar percaya diri.
Bukannya malah pergi, Zio justru masih berdiri di sana sambil terus bicara asal. Menilai jika Tiara masih menyimpan perasaan padanya, hanya karena sebuah status yang diunggah di sosial media milik Tiara. Sedangkan Tiara sendiri membuatnya bukan ditujukan untuk Zio melainkan Mayor Juna.
Tiara menghela napas lalu sedetik kemudian kembali bicara. "Jangan kepedean, itu bukan buat kamu!!" Masih mencoba menahan amarah meski jengkel sudah berada di ubun-ubun.
"Bohong. Kamu nggak usah ngelak!"
Habis sudah kesabaran Tiara yang tak lagi bisa ditahan, sebab Zio benar-benar membuatnya jengkel. "Kamu mau pergi atau mau saya lempar pake ini!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
That Someone
Fanfiction"Galak banget sih, Mas! Saya nggak suka!"~Tiara. "Kalau nggak suka ya nggak apa-apa, saya juga nggak suka kamu!"~Arjuna. Berawal dari mengantar pesanan untuk Pak Johan, Tiara sempat dikira penyusup oleh Arjuna. Lantas keduanya terlibat percekcokan h...