31. Kecoa

333 31 2
                                    


____________________

Ibu Ani berdecak sebal ketika melihat anak gadisnya itu tetap mempertahankan tangan Mayor Juna dalam pelukan. Karena kehabisan akal dan tak ingin membuat kebisingan agar Mayor Juna tidak terganggu, lantas Ibu Ani mau tidak mau harus membangunkan Tiara.

Tia, bangun!! Ayo bangun!!

Ibu Ani berseru tegas saat berbisik di telinga kanan Tiara, sambil sesekali melirik ke arah Mayor Juna guna memastikan pria itu masih dalam posisi tidur lelapnya.

Hei, bangun!! Cepat bangun!!

Ibu Ani kembali berbisik hingga membuat Tiara sedikit terusik dengan suaranya, yang seakan tengah meniup-niup keras di telinga.

Matanya mengerjap. "Apaan sih, Bu?" tanya Tiara kemudian dengan ekspresi wajah sebal.

Ssttt! Jangan berisik!

Tangan Ibunya langsung menutup mulut Tiara, sehingga membuat Tiara mengerinyit bingung atas sikap Ibunya itu. Sedetik kemudian jari telunjuk Ibu Ani menunjuk ke arah samping Tiara, dan Tiara pun ikut menoleh ke arah jari telunjuk Ibunya.

Aahhh!

Sontak Tiara berteriak dan refleks membanting tangan Mayor Juna ke atas bantal, karena terperanjat kaget. Lalu segera terduduk dan menjauhkan diri dari tangan Mayor Juna.

Hal itupun lantas membuat Mayor Juna terbangun dari tidurnya, karena mendengar suara teriakan dari Tiara yang memekik cukup keras di dalam ruangan.

"Ada apa?" tanya Mayor Juna kebingungan.

Tiara dan Ibu Ani sama-sama menoleh ke arahnya dengan ekspresi keterkejutan serta mulut yang terkunci rapat, tanpa ada yang berani bersuara.

Setelahnya Ibu dan anak itu saling bersitatap, memandang dengan penuh arti dari sorot mata keduanya. Sikap keduanya pun membuat Mayor Juna semakin terlihat bingung.

"Kenapa kamu teriak tadi?" Mayor Juna kembali bersuara dengan melontarkan pertanyaan lain, sambil menatap Tiara.

"Hah? Hmm... it-itu..." Tiara terlihat bingung untuk menjawab pertanyaan Mayor Juna.

Melihat gelagat sang anak yang kebingungan, lantas Bu Ani segera membantu menjawab pertanyaan itu. "Tadi Tia lihat ada kecoa, makanya dia teriak!" kilah Bu Ani.

Refleks ucapan ibunya membuat Tiara refleks menoleh dengan mata membulat lebar. Sementara Mayor Juna mengerinyit sembari mengedarkan pandangan ke segala arah, guna menemukan serangga menjijikan itu.

"Saya nggak lihat ada kecoa?" Mayor Juna tak menemukan serangga itu di dalam ruangan

"Iya nggak ada, soalnya saya lihat kecoa dalam mimpi!" Tiara pun ikut berkilah dengan diiringi senyum kikuknya.

Mayor Juna menghela napas dan sedikit menggelengkan kepala sambil menatap Tiara. "Tadinya kalau memang benar di ruangan ini ada kecoa, saya mau komplain sama petugas kebersihannya!"

Ibu dan anak itu pun terdiam sesaat mendengar penuturan Mayor Juna. Keduanya lantas merasa bersalah karena telah memberikan alasan palsu.

That SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang