_________________Tiara meneriaki nama seseorang yang kini tengah memeluk tubuhnya erat-erat. Sungguh Tiara marah dan kesal mendapati sikap tak sopan dari mantan kekasihnya itu. Terlebih kini, mereka menjadi tontonan setiap pasang mata orang-orang yang berada di sana.
"Zio, lepas!" ucap Tiara meminta dengan tegas.
"Saya lepasin kamu, kalau kamu janji mau bicara sama saya!" Zio mengajukan kesepakatan.
Sayangnya, Tiara enggan untuk mengiyakan ucapannya itu karena Tiara sendiri tidak mau lagi bicara ataupun berurusan dengan seorang pria bernama Zio.
"Kamu mau lepas atau saya teriak sekarang!" ancam Tiara tak main-main.
"Silahkan! Toh, semua orang juga udah memerhatikan kita!" tantangannya berani dan tak peduli.
"Zio, berhenti bersikap kekanak-kanakan kaya gini!" tegur Tiara jengkel, karena ancamannya tidak didengar.
"Saya akan berhenti kalau kamu mengiyakan keinginan saya!" tukas Zio kembali mengajukan perjanjian.
"Iya. Oke. Sekarang lepasin saya!"
Pada akhirnya Tiara pun mengiyakan, karena tak sanggup melepaskan diri. Tenaganya tak cukup kuat dan tak sebanding dengan tenaga pria tinggi tegap seperti Zio.
"Ikut saya!" ajak Zio segera sambil menggenggam tangan Tiara, begitu melepaskan pelukan.
Namun, dengan cepat Tiara menangkis tangannya. "Saya cukup ikuti kamu!" ucap Tiara dengan ekspresi datar, ketika menolak tangannya digenggaman Zio.
"Oke, baik." Zio mengangguk dengan ekspresi wajah sedikit memelas, karena tidak berhasil mengambil kesempatan untuk menggenggam tangan Tiara.
Zio berjalan lebih dulu, baru disusul Tiara yang berjalan di belakangnya. Langkah kaki keduanya mengarah pada area sudut lapangan yang terlihat sepi.
"Duduk!" pinta Zio menunjuk ke arah kursi kayu disisi dekat pohon rindang.
"Nggak usah buang-buang waktu, jadi silahkan bicara sekarang!" Lagi-lagi Tiara menolak permintaan Zio.
"Kamu banyak berubah sekarang. Saya nggak pernah lagi ngeliat sosok Tiara yang dulu!" ungkap Zio sebelum memulai.
"Semua orang bisa berubah kapan aja, dan itu tergantung bagaimana sikap lawan bicaranya!" sindir Tiara tanpa ekspresi.
"Kalau kamu masih marah karena persoalan 5 tahun itu, saya minta maaf dan permintaan maaf itu juga sudah saya katakan bertahun-tahun lamanya!" balas Zio yang justru terkesan membela diri tanpa merasa dirinya sepenuhnya bersalah.
Tiara menyunggingkan sedikit salah satu sudut bibirnya begitu mendengar perkataan Zio, yang memang tak akan pernah sadar akan kesalahan yang diperbuatnya bersama satu keluarganya.
Tiba-tiba Zio mengeluarkan ponsel, lalu memperlihatkan layar ponsel itu di depan Tiara. "Kamu sengaja bikin story sama caption kaya gini untuk saya, kan!"
Rupanya pertemuan keduanya bukanlah suatu kebetulan semata. Zio sengaja cepat-cepat menyusul Tiara ke pasar malam usai melihat postingan dari insta story yang dibagikan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Someone
Fanfiction"Galak banget sih, Mas! Saya nggak suka!"~Tiara. "Kalau nggak suka ya nggak apa-apa, saya juga nggak suka kamu!"~Arjuna. Berawal dari mengantar pesanan untuk Pak Johan, Tiara sempat dikira penyusup oleh Arjuna. Lantas keduanya terlibat percekcokan h...