106. Maksudnya, Kau Makhluk yang Berfragmentasi?

26 3 0
                                    

"Sebenarnya itu sesuatu yang terlarang di rasku, tapi akan aku katakan padamu, aku memberimu sebagian darahku dan juga aku meminum darahmu untuk kesembuhanmu," ucapnya agak pelan namun nadanya serius.

"Memberikan darahmu—tapi? Bagaimana bisa?"

Ini mengagetkan tak kusangka Pinova akan melakukan hal sampai sejauh itu, tapi aku tak mengerti alasannya kenapa sampai-sampai harus saling memberikan, tapi dari alam bawah sadarku sebelumnya, itu menjelaskan semua yang terjadi walaupun nampaknya masih samar-samar.

"Menjelaskannya akan cukup panjang, singkatnya lukamu karena syndrom energi itu hampir membunuhmu, penyembuhan biasa takkan dapat dilakukan, rasku memiliki darah yang istimewa, jadi aku memberikannya untukmu, lalu sebagai pencegah akan penolakan, aku meminum darahmu untuk mengendalikannya dari dalam."

"Kedengarannya agak menggelikan."

Aku bingung harus memasang ekspresi apa, tapi berbagi darah semacam ini agak aneh rasanya. Aku senang Pinova menyelamatkan hidupku, tapi masih ada hal lain yang ingin kuketahui.

"Jangan khawatir, aku meneteskan langsung darah dari tanganku ke mulutmu dan aku juga meminum darah dari jarimu melalui cangkir kecil, jadi kulit kita tidak bersentuhan," ucapnya dengan ekspresi begitu datar.

"Aku tidak mengkhawatirkan itu, tapi kenapa ekspresimu jadi terlihat dingin dan tak peduli."

Mungkin hanya perasaanku saja tapi terkadang ia terkesan agak menjauhkan dirinya ketika ia terlihat peduli akan sesuatu, kupikir ia mencoba untuk tidak peduli secara berlebih, namun seperti ada alasan lain.

"Aku sudah bilang sebelumnya kalau memberikan darah pada ras lain terlarang pada rasku bukan?"

"Iya, apa ada efek sampingnya?"

"Ya, umumnya seseorang yang menerimanya akan memiliki kekuatan hebat sementara lalu berada dalam kondisi puncaknya, namun beberapa hari kemudian ia akan mati."

"Jadi aku akan mati!?"

"Siapa yang bilang begitu."

Perkataannya berasa seperti gemuruh petir di siang bolong, tapi kemudian ia menjelaskan intinya. Rasnya itu memiliki kekuatan layaknya vampir, tapi bukan benar-benar vampir. Seorang ras Noirn dapat mengendalikan jiwa sekaligus raga seseorang dengan memberikan darah dan juga meminum darahnya. Ia melakukan itu untuk memperbaiki aliran energiku yang sudah rusak, itu menjelaskan kenapa setelah aku bangun aku dapat menggunakan skill dan kekuatan astral secara leluasa, ia nampak menciptakan medan untuk menghubungkan keduanya tanpa menyakiti keduanya.

"Lalu kenapa kau tak melakukannya dari awal?"

"Sudah kubilang itu adalah tabu, aku—minta maaf."

"Kenapa kau harus minta maaf, seharusnya aku yang berterimakasih sebab kau telah menyelamatkan hidupku."

"...."

Ia diam kembali menulis lembaran-lembaran yang kosong dengan beberapa buku yang ia baca, nampaknya ia terlihat malu juga beberapa saat, sehingga ia mengalihkan pandangannya.

"Kau tak apa?"

"Mungkin aku adalah seseorang yang lumayan bermasalah."

"Dirimu? Kupikir tidak, kau membantu kami selama ini bukan? Bahkan jika bukan karenamu kami mungkin takkan selamat sampai akhir."

"Itu mungkin karena kau tidak tahu siapa diriku sebenarnya."

"Tidak penting siapa dirimu, yang terpenting adalah apa yang kau lakukan saat ini."

"Begitukah menurutmu?" tanyanya agak pelan lalu kembali menatap diriku, nampak ada rona merah memancar berbalut rasa penasaran.

Aku cukup malu melihat wajahnya seperti itu, sehingga aku langsung merebahkan diriku ke rumput, aku harap ia tak menyadarinya, "Tentu saja, tak peduli siapa dirimu, nilai akhirnya adalah bergantung apa yang dirimu perbuat."

Travel in a Different SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang