123. Yang Berbeda Darinya_

3 0 0
                                    

Sementara itu di Istana milik Tirta tepatnya di tengah lapangan, Pinova nampak melihat dengan jeli alat tersebut, mencoba membaca kemana arah alat tersebut membawa Sonra dan yang lainnya pergi. "Sepertinya koordinatnya sesuai, tapi masalahnya kita tak menyamakan dilatasi waktunya," jelas Pinova.

"Itu berat juga." Tirta nampak menyentuh dagunya dengan dahinya yang nampak mengerut. 

"Penyamaan dilatasi waktu?" Neil bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya Pinova bicarakan.

"Jadi begini Neil, cara mudah untuk memahaminya adalah semisal kau mencoba menghubungkan dua kapal yang berlayar di tengah laut dengan bertukar barang, biasanya akan butuh semacam tali atau jembatan penghubungkan, itulah yang dimaksud Pinova. Sementara Sonra, Bella, dan Silya hanya melompat dari satu kapal ke kapal lainnya, bisa jadi kapal itu lebih cepat berlayar atau lebih lamban. Saat itulah ketika kita tak menggunakan jembatan penghubung, maka bisa saja waktu disana sudah berjalan berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan," jelas Mikka. "Begitu kan Pinova?" Ia mencoba memberikan penjelasan pada Neil selagi Pinova dan Tirta nampak sibuk mencari jalan keluar.

"Semacam itu," jawab Pinova masih mengotak-atik alat prisma tersebut sementara Tirta juga melihat beberapa catatan dan menyamakan sesuatu. Meski bagi yang lain mereka berdua nampak melihat-lihat saja. Namun pandangan itu berbeda bagi Pinova dan Tirta yang semacam menyusun puzzle tertentu untuk mengatasi masalah yang terjadi.

"Bukankah itu gawat?" Neil nampak khawatir, namun ekspresinya masih cukup tenang.

"Kemungkinan buruknya, ketika kita menyusulnya, mungkin mereka sudah beranak-pinak dan memiliki anak cucu," jawab Tirta dengan entengnya, nampak tanpa beban, Neil bersama Mikka yang mendengarnya pun nampak heran namun seperti sudah terbiasa karena memang tingkah Tirta seperti itu.

Setelah beberapa pengaturan Pinova kemudian kembali menyalakan alat tersebut sehingga prisma itu kembali menyala lalu menciptakan cahaya berwarna biru yang nampak berkilau. "Sudah ... Tapi masalahnya ..." Pinova nampak bertatapan dengan Tirta, mereka berdua seperti sedang berkomunikasi melalui tatapan. Sesaat Tirta pun memahami apa yang dimaksud oleh Pinova.

Tirta kemudian mendekat ke arah Mikka lalu menarik tangannya untuk maju ke prisma tersebut. "Sepertinya kau sudah bisa kesana Mikka, kami akan menyusulmu seusai menyelesaikan misi kami."

"Loh... Aku?"

"Ya, siapa lagi, jangan lupa pesanku ya."

Tiba-tiba dengan ucapan entengnya Tirta langsung mendorong tubuh Mikka mendekati alat prisma tersebut, tak butuh waktu lama, ia langsung menghilang bersamaan dengan cahaya biru yang meredup.

"Apa kau yakin dia baik-baik saja?" ucap Lina yang sedari tadi diam, nampak tak yakin ketika Tirta langsung mendorong Mikka menuju portal tersebut.

"Ya, apa boleh buat, kita butuh improvisasi, kalian bertiga jaga tempat ini ya, aku dan Pinova akan pergi ke suatu tempat."

"Aku—Ikut!" teriak Ryuna, namun kemudian Pinova mendekat ke arah Ryuna dengan memegang kepalanya. "Ryuna disini saja ya, jangan khawatir kami akan segera kembali, disini kau bisa menjaga Paman Neil dan Kak Lina." ucap Pinova.

"Aku tidak setua itu lo." Neil mencoba protes dengan nada yang lemah, tapi tentu saja itu takkan digubris oleh Ryuna yang memiliki aturannya sendiri dalam memanggil seseorang.

"Baiklah, Ibu," jawab Ryuna.

"Anak pintar." Pinova menggosok-gosok kepala Ryuna lembut sebelum ia kemudian berdiri lalu berangkat bersama Tirta keluar dari penghalang Istana ini.

Pemandangan dari tempat Tirta dan Pinova berada kemudian berubah menjadi tempat yang penuh dengan kawah menganga yang terdapat banyak lahar, asap dan uap air nampak mengepul di berbagai tempat. Bak neraka, bahkan suhu udara di tempat ini hampir seperti air yang mendidih, sementara pijakannya sendiri sudah seperti layaknya bara api. Namun mereka berdua dengan kemampuannya sendiri mampu bertahan di dalam cuaca yang lumayan ekstrim ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Travel in a Different SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang