Part 11 : Memeluk Kembali

2.1K 169 4
                                        

"Kan beneran itu alasannya ahhh" ucap Kathrin berdiri sambil memegang kepalanya kesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kan beneran itu alasannya ahhh" ucap Kathrin berdiri sambil memegang kepalanya kesal.

"Ya emang gitu adanya tin" ucap Aldo mencoba menjelaskan.

"penyakit lamanya kumat nih anak" batin sahabat-sahabat Aldo.

"Kita tuh sahabat do, bukan sahabat lagi malah tapi udah kayak saudara" balas Daniel dan diangguki Kathrin & Flora.

"Dari dulu do, alasan lu ga main ama kita ya ini dan sekarang ya ini lagi alasannya" kesal Kathrin dan rasanya ingin menerkam Aldo saat ini.

"Kita harus ngejelasin ini hal berapa kali hah?" tanya Kathrin.

"Atau kita harus ngelakuin apa biar lu percaya ama kita?" lanjut jawab Kathrin.

"Gue percaya ama kalian, tapi gua ga percaya sama gue sendiri" menjelaskan Aldo dengan muka melas.

"Kasta kita berbeda" lanjut Aldo dengan gerak-gerik menjelaskan.

Ya Aldo jarang bermain dengan sahabat dan teman-temannya karena dia minder. Mungkin sebagian orang beranggapan Aldo lebay atau terlalu berlebihan tetapi Aldo merasa kehidupannya dan teman-temannya sangatlah jauh berbeda.

Secara pendidikan saja teman-teman Aldo bersekolah di Mahendra International School karena kaya, tetapi Aldo? dia berada di sana hanya karena beasiswa yang bisa dicabut kapanpun apalagi secara ekonomi Aldo sangat jauh berbeda dengan teman-temannya. 

Teman-temannya semua berasal dari keluarga kaya, Daniel berasal dari keluarga Pengusaha Fast Food, Ollan anak Pengacara sukses dari keluarga Batak, Lucas anak Chef bule yang terkenal di Indonesia, Flora keluarganya punya usaha Restoran dimana-mana, Indah keluarganya adalah Bos kebun teh di Jambi, Jessi anak dari Crazy Rich Surabaya dan apalagi Kathrina yang ayahnya adalah anak pertama Keluarga Utomo yang otomatis juga pewaris tahta Utomo Grup Perusahaan yang mempunyai banyak cabang bisnis di Indonesia maupun di luar Indonesia. 

Setelah melihat itu semua bagaimana tak minder seorang Aldo yang notabene hidup sendiri tanpa keluarga dan ia hanya seorang pramusaji restoran dengan pendapatan seperti karyawan tingkat rendah dari keluarga teman-temannya itu.

Suatu hari pernah teman-temannya mengajak Aldo liburan tetapi ia langsung menolak mentah-mentah tanpa berfikir apapun, bagaimana tidak menolak uang hasil kerjanya hanya sedikit. Daripada dia pakai untuk liburan mending ia pakai untuk bertahan hidup di kota Jakarta ini. 

Sekarang yang hanya bisa dilakukan Aldo dengan uangnya hanya untuk beli makanan, membayar tempat tinggalnya dan membayar cicilan motornya. 

Sejak kejadian itu Kathrina yang memang sangat mengenal Aldo dan memang sangat peka dengan perasaan teman-temannya berfikir 'apakah Aldo kembali minder seperti dahulu?'. Karena memang kejadian ini pernah terjadi dulu disaat mereka kecil.

"Gausah bilang gitu do, kita berteman gaada yang ngeliat ekonomi. kita bukan tipe orang kayak gitu" menjelaskan Flora diangguki Daniel.

Setelah berfikir, Aldo merasa omongan sahabat-sahabatnya benar dari dulu sahabatnya tidak pernah mencela keadaan ekonomi ataupun keadaan keluarganya. Malah mereka menjadi penenang hati dan rumah mengadu jika ada orang yang mencelanya.

Go and Go AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang