Menceritakan seorang laki-laki bernama Revaldo Xavier pria mandiri, pintar dan tampan yang bersikap dingin. Dia tinggal sendirian sebatang kara karena terpisah dari orang tuanya sejak usia dini karena suatu tragedi.
FIKSI FIKSI
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kediaman Keluarga Surya—
"Biar kakak aja sini mi."
Marsha mengambil alih tumpukan piring juga sendok dan garpu dari tangan Anin yang memang sang empu bawa sedari dapur tadi bersama dengan ART di belakangnya yang membawa nampan berisi lauk pauk untuk keluarga Surya santap pagi ini.
Marsha memang sering membantu kegiatan rutin pagi hari di keluarganya itu disaat memang dirinya sedang ada waktu luang yang berarti juga tidak ada kegiatan pagi yang harus dirinya harus lakukan.
"Makasih kak." ucap Anin tersenyum menatap Marsha—anak sulungnya itu. "Kakak baru bangun?" lanjutnya.
"Engga, aku udah bangun sedari shubuh tadi. Tapi emang gak turun aja, soalnya lagi video call sama Aldo." jawabnya sambil menata peralatan makan di meja makan dengan rapi.
Anin terkekeh mendengar bahwa sang anak sudah berinteraksi dengan orang yang dirinya sebut calon mantu itu sedari pagi pagi buta seperti ini. "Ngapain kalian video call sepagi ini." ucapnya.
"Dia minta ditemenin mi."
"Tapi ngapain dia minta temenin kamu sepagi ini?" lanjutnya.
"Itu—Aldo lagi perjalanan ke Bali mi. mungkin bosen jadi video call aku."
"Ngapain ke Bali dia? Liburan kah?"
"Enggak, dia kesana buat ngecek proyek hotelnya om Mahendra itu."
<><><><><><><>
"Video call sama siapa sih do tadi? Om lihat kok senyam senyum mulu sedari tadi kamu."
Ucap Mahendra tersenyum sambil menatap keberadaan Aldo yang sedang berada di baris terakhir di dalam mobil itu sendirian.
Sesuai percakapan Marsha dan Anin diatas, Aldo pagi ini sedang perjalanan menuju Bandara untuk nantinya akan terbang ke Provinsi Bali.
Tetapi dirinya tidak sendirian kali ini, Aldo akan berangkat ke Pulau Dewata bersama Mahendra, Shani dan Eca—anak bungsu Keluarga Mahendra itu. Mahendra dan Shani sengaja ikut kali ini, karena mereka juga ingin melihat progress Hotel yang mereka akan wariskan kepada Prince Mahendra—sebutan untuk anak sulung untuk keluarga Mahendra itu.
Sedangkan orang yang sering mereka sebut dengan sebutan itu sedang berhalangan untuk ikut, karena Zean sedang ditugaskan oleh Mahendra untuk mulai belajar tentang semua hal yang berkaitan dengan MHN Corp.— perusahaan yang dirinya naungi dan punyai itu sebelum nanti dirinya akan terjun langsung disaat Mahendra sudah siap memberikan mandat itu kepada sang empu.
"Iya tante lihat juga tadi. Apa jangan-jangan itu pacar kamu ya?" ucap Shani sambil menatap Aldo dengan tatapan menggoda.