Menceritakan seorang laki-laki bernama Revaldo Xavier pria mandiri, pintar dan tampan yang bersikap dingin. Dia tinggal sendirian sebatang kara karena terpisah dari orang tuanya sejak usia dini karena suatu tragedi.
FIKSI FIKSI
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matahari di hari sabtu siang menuju sore ini benar benar menyinari jelas bagian bumi dengan sangat cerah. Rasanya mentari sedang merestui para penghuni bumi khususnya di Jakarta untuk melakukan aktivitasnya masing-masing.
Disisi seorang Aldo, sang empu sedang berada di rumah Marsha—kekasihnya. Dirinya saat ini sedang berada di ruang tamu rumah itu bersama dengan Anin—ibunda sang kekasih.
"Gimana do, lancar kerjaannya?"
"Alhamdulillah lancar tan."
"Alhamdulillah ya mantu tante ini lancar terus kerjaannya." ucap Anin sambil tersenyum.
Aldo yang mendengar dirinya di panggilan dengan sebutan calon mantu pun tersenyum malu-malu. "Hehehe iya tante." jawabnya, tak tahu mengapa sekarang dirinya merasa salah tingkah jika dipanggil menantu padahal sebutan itu sudah dirinya dengar sedari dulu.
"Aldo jadi kuliah di Jepang?" tanya Anin.
"Kemungkinan besar iya tan, soalnya sambil kerja disana." jawabnya. "Tapi santai tante, Aldo akan tetep sama Marsha kok hehe" lanjutnya sambil terkekeh.
"Harus dong, kamu harus jadi mantu tante." ucap Anin serius penuh penekanan.
Aldo mendengar itu hanya tersenyum manis salah tingkah.
"Awas aja nanti kalok ada Marsha nangis-nangis, terus pas tante tanya itu gara-gara putus sama kamu—" ucap Anin serius. "Tante ga segan-segan siksa kamu buat makan bunga-bunga di toko tante sampe mati." lanjutnya mengancam.
"Lucu tapi agak psikopat juga ya" batin Aldo tersenyum untuk menutupi rasa ketakutannya.
"I—iya tante aman aja hehe, percaya sama Aldo."
Indera penglihatan Anin menatap Aldo dengan tatapan penuh selidik tetapi setelah ditatap ternyata tatapan Aldo sangat tulus walaupun sang empu sedang terkekeh." Oke Tante percaya sama kamu."
Setelah Anin beranjak dari sofanya. "Tante panggil Marsha dulu ya do, lama banget itu anak. Kasian ini mantu tante nungguin" cibir Anin sambil berjalan ke arah tangga.
"Iya tante, Aldo juga gapapa kok hehe."
Aldo lalu menatap sekeliling ruangan rumah Marsha yang masih bisa matanya jangkau, rasanya sangat elegan sekali karena rumah ini memang mempunyai tipe American Style yang memang terkenal dengan keindahannya.
"Maaf ya lama sayang."
Aldo dengan cepat menatap sumber suara sangat khas dan pastinya dirinya sangat kenal suara itu.
Tiba-tiba Mata Aldo membulat sambil sangat intens menatap orang yang wajahnya ditimpa dengan make up tipis dan berpakaian Mini Dress sedikit di atas lutut dengan motif stripped warna-warni lalu dipadu dengan sling-bag putih, semua hal itu membuat penampilan orang itu sangat indah jika dilihat.