Part 79 : We'll Meet Again

1.1K 200 6
                                        

Cerita ini kembali hadir dan thank you untuk 100 ribu view nya temen-temen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini kembali hadir dan thank you untuk 100 ribu view nya temen-temen. Jangan lupa support nya :)


Seperti kegiatan dari dua minggu sebelumnya, Marsha pergi keluar dari apartemen yang ukurannya hanya sepetak. Sebuah apartemen kecil dipinggiran kota Yokohama yang akhirnya menjadi pilihan Marsha setelah beberapa kali menimbang-nimbang, harga sewanya begitu murah dibandingkan dengan beberapa gedung di samping bangunan tempat tinggalnya, sedikit cocok dengan keuangan Marsha yang mulai menipis.

Marsha kini berjalan ingin menyebrang jalan bersama dengan pejalan kaki lain. Di Jepang tepatnya di kota Yokohama tidak sedikit orang yang beraktifitas diluar rumah hanya dengan berjalan kaki. Lagipula pemandangan pinggiran kota dipagi hari begitu indah jika hanya dilihat dari balik kaca jendela. Namun satu masalahnya yaitu udaranya yang hampir menyentuh angka minus, bagi orang yang dari lahir hidup di negara tropis seperti Marsha menjadikan hal itu tidak mudah.

Marsha menghangatkan tangannya yang hampir membuka dengan nafasnya. Kemarin dia lupa mencuci sarung tangannya, makanya sekarang dia hanya bisa mengandalkan saku jaket berbulunya untuk mencegah agar tangannya tidak mati rasa saking dinginnya. 

Ia hari ini harus kembali berjuang mencari sebuah pekerjaan, menghidupi kehidupan dirinya serta Erlan dan sang Ibunda yang masih sakit—Anin. Tabungannya semakin menipis, Marsha harus secepatnya mendapat pekerjaan. 

Erlan berhenti sekolah, Anin keadaannya makin memburuk dan hal itu terjadi kepada mereka bertiga karena harus pindah dari Tokyo menuju Yokohama. Ya, hal ini semua bisa terjadi karena siapa? terjadi karena sang Ayah—Surya.

"KELUAR KALIAN DARI RUMAH SAYA! KELUAR!"

"Kalian hanya menjadi beban di hidup saya selama ini."

"Rawat itu Mami kalian sendiri yang penyakitan, saya sudah tidak peduli!"

"Jangan pernah lagi, kalian muncul di hadapan saya!"

Itu adalah beberapa perkataan yang sangat menyakitkan bagi Marsha, Papinya yang sedari dulu romantis sejak berada di Jepang berubah menjadi orang yang otoriter walaupun kepada darah dagingnya sendiri.

Marsha dan Anin di usir dua minggu yang lalu, sedangkan Erlan di pertahankan oleh Surya. Namun karena Erlan yang terlanjur sakit hati dengan semua ucapan yang dilontarkan oleh Papinya kepada Sang Mami dan Kakaknya, ia kabur dan mengikuti jejak Marsha dan Anin meninggalkan kota Tokyo menuju kota Yokohama. Untungnya Erlan yang sudah semakin dewasa bertemu dengan Marsha di kota ini. Mereka pergi hanya dengan membawa koper berisi pakaian ganti, sedangkan akses komunikasi dan uang langsung diputus oleh Surya dan yang lebih parah, ponsel dan laptop milik Erlan dan Marsha ikut diambil.

Untuk sebab Surya berlaku seperti itu. Ya, alasannya seperti layaknya laki-laki bejat yang tak bisa hidup dengan satu istri. 

Surya selingkuh!

Go and Go AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang