Menceritakan seorang laki-laki bernama Revaldo Xavier pria mandiri, pintar dan tampan yang bersikap dingin. Dia tinggal sendirian sebatang kara karena terpisah dari orang tuanya sejak usia dini karena suatu tragedi.
FIKSI FIKSI
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Abang Aldo sayang, bangun yuk udah pagi."
Ucap Shani—ibunda Aldo membangunkan pemuda tampan itu yang saat ini sedang tertidur dengan memeluk bantal gulingnya dengan sangat erat.
"Aldo, bangun ih kamu ini." ucap kembali Shani dengan nada yang sedikit kesal sebab anaknya itu masih saja terlelap nyaman di dalam tidurnya.
Aldo menggeliat dengan indera penglihatannya yang mulai terbuka sedikit-sedikit sambil dirinya juga tersenyum menatap wajah indah sempurna ibunya itu.
Setelahnya bukannya bangun, dirinya malah masih berbaring menyamping menutup matanya kembali lalu dengan nyamannya badannya mendekap Shani yang sedang terduduk di pinggir kasurnya. "Bentar lagi bun, abang ngantuk banget sumpah." ucap Aldo dengan suara serak khas bangun tidur.
Shani menggelengkan kepalanya sambil menghela nafasnya lembut. "Kamu ini kebiasaan ya kalo udah namanya hari libur, pasti kerjaannya molor doang." ucap Shani. "Tidur jam berapa tadi malam kamu, kok masih ngantuk" lanjutnya sambil mengusap pelan rambut mulus anak sulungnya itu.
"Jam dua bun." jawab Aldo dari dalam dekapan Shani.
Shani reflek menjewer telinga kiri anaknya itu hingga membuat sang empu meringis.
"Bangun gak kamu. Ngapain sampai baru tidur jam dua pagi, orang kerjaan kamu udah selesai semua." geram Shani.
Aldo terduduk." Aws—sakit bun aduh, sakit aws."
"Jawab bunda, ngapain baru tidur jam segitu."
"Main—main game bun, mumpung lagi libur bun aws." balas Aldo sambil mencoba melepas tangan Shani yang betah berada di telingannya itu. "Lepas bun, sakit banget aws." lanjutnya.
Shani langsung melepasnya, lalu mengelus lembut telinga Aldo. "Jangan diseringin begadang bang. Kamu tuh udah sering dibuat begadang karena kerjaan, kalok lagi hari libur itu dibuat istirahat cepat jangan begadang-begadang lagi." ucapnya menasehati Aldo.
"Udah cepet mandi, setelah itu makan bersama di bawah." lanjutnya
Aldo mengangguk sambil tersenyum, setelahnya pemuda itu beranjak berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sedangkan Shani geleng-geleng kepala sambil menatap punggung Aldo yang mulai menjauh. "Gak bapak, gak anak sama aja." gumam Shani lalu menghela nafasnya.
Sudah seumur kehamilan normal atau 9 bulan lamanya semenjak Aldo kembali ke Indonesia dan kembali berkumpul dengan keluarga kandungnya.
Selama itu juga Aldo sudah banyak beradaptasi dengan kehidupan barunya seperti dirinya yang sekarang sudah mulai dikenal sebagai seorang Prince Mahendra—julukan dari media bagi pewaris tahta keluarga Mahendra, sebab hal itu juga sekarang informasi tentang dirinya mulai banyak menjadi asupan bagi para pemerhati bisnis di negara berkembang itu.