Part 70 : Masih Cinta?

965 174 7
                                    


Aldo terduduk sendirian di kantin Fakultas Seni Rupa dan Desain yang terlihat begitu modern, hari ini ia baru saja selesai kuliah tatap muka setelah hampir setiap mata kuliah itu dilalui dengan sistem daring karena kesibukan dosen pengajarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aldo terduduk sendirian di kantin Fakultas Seni Rupa dan Desain yang terlihat begitu modern, hari ini ia baru saja selesai kuliah tatap muka setelah hampir setiap mata kuliah itu dilalui dengan sistem daring karena kesibukan dosen pengajarnya.

Aldo terduduk sendirian di kantin Fakultas Seni Rupa dan Desain yang terlihat begitu modern, hari ini ia baru saja selesai kuliah tatap muka setelah hampir setiap mata kuliah itu dilalui dengan sistem daring karena kesibukan dosen pengajarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda tampan itu disana sedari tadi hanya berdiam diri melamun meratapi kesalahannya pada Marsha. 

Sudah lebih dari tiga minggu ia pulang dari Jepang dan Marsha masih memutuskan semua contact komunikasi dengan dirinya, semua akun sosial media miliknya di blokir tanpa ampun oleh gadis cantik itu. Aldo sudah mencoba berbicara dengan ibunda Marsha—Anin agar bisa menghubungi Marsha, tetapi nihil adanya Anin diomeli Marsha dan berkata agar tak membujuknya untuk membalas komunikasi Aldo, benar adanya Marsha ingin melupakan ia sepertinya.

Pada awalnya Aldo ingin membantu Marsha menemukan laki-laki yang bisa menjaganya, memberikan semangat untuk dirinya dan mencinta dengan tulus dirinya, semua hal itu ia bisa lihat dari seorang Irfan. 

Namun, Marsha tidak menyukai hal yang direncanakan olehnya itu dan akhirnya malah Marsha memberikan pengakuan cintanya lalu kemudian dengan kagetnya memutuskan contact-nya dengan Aldo hingga hari ini. 

Jujur saja, Aldo pada saat itu sedang bingung untuk merespons seperti apa dan bagaimana, otaknya waktu itu benar-benar tercekat tak bisa berfikir. Marsha masih mencintai dirinya lalu bagaimana dengan dirinya sendiri? Apakah ia juga masih mencintai Marsha?

Aldo tiba-tiba mendongkan kepalanya, ia kaget saat ada tangan seseorang yang mencabut Airpods dari telinganya. 

"Ganggu lu niel." ucap Aldo, sedangkan Daniel hanya terkekeh lalu beralih duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan Aldo.

Daniel memberikan Airpods milik Aldo tadi, kemudian ia fokus pada ponselnya untuk mengabari pacarnya—Indah beserta juga teman-temannya bahwa ia sedang berada di kantin Fakultas itu.

"Anak-anak pada mau kesini?" tanya Aldo sambil meneguk jus semangka miliknya.

Daniel mengalihkan pandangannya dari ponsel, ia menangguk. "Iya, bentar lagi kesini. Lagi nunggu si dua curut belum selesai kelas."

Go and Go AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang