Part 9 : Tidak Terelakkan

2K 179 6
                                        

Marsha saat ini sedang merebahkan badannya di sofa ruang OSIS, dua minggu ini dia sangat sibuk untuk mempersiapakan acara sekolah, hal itu membuat dia saat ini lelah pikiran maupun badan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marsha saat ini sedang merebahkan badannya di sofa ruang OSIS, dua minggu ini dia sangat sibuk untuk mempersiapakan acara sekolah, hal itu membuat dia saat ini lelah pikiran maupun badan. 

Disela sela merebahkan badannya, dia membuka HP canggih nya lalu membuka tweet tetapi sontak dia kaget dengan apa yang dia lihat di tweet.

Disela sela merebahkan badannya, dia membuka HP canggih nya lalu membuka tweet tetapi sontak dia kaget dengan apa yang dia lihat di tweet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melihat itu Marsha bersama anggota OSIS lainnya pun langsung lari ke arah taman belakang. Marsha memang belum tau apa alasan keributan tersebut, juga siapa yang membuat keributan tersebut, yang dipikirannya sekarang hanya melerai keributan tersebut karena itu juga tugas utama OSIS.

TAMAN BELAKANG....

bugh... 

bugh... 

bugh...

bugh...

Pertengkaran hebat terjadi di taman sekolah, dua orang sedang saling adu jotos tanpa henti. Sebenarnya pertengkaran ini hanya di dominasi oleh satu orang saja dan lawannya hanya bisa menghindar dari pukulan kencang yang keluar dari amarah besar orang itu. 

Tiba - tiba satu orang yang dari tadi hanya menghindar tergeletak tepat di rumput taman karena terkena tendangan keras yang tepat sasaran di perutnya. 

"Sini lu anjing, berdiri lu" ucap pria dengan mata yang terlihat dengan amarah yg besar.

Setelah mengucap dirinya langsung menghampiri lawannya yg tergeletak itu dan memegang kerah seragam sekolah lawannya tersebut.

<><><><><><><>


"Hah?" batin Daniel kaget

Daniel sangat kaget, sebenarnya Ollan dan Lucas juga kaget dengan apa yang mereka bertiga lihat di taman belakang itu. Bagaimana mereka tidak kaget Zean yang biasanya berkuasa malah digempur pukulan tanpa henti hingga wajah Zean sudah penuh dengan lebam.

Mereka bertiga bersama siswa lain dari tadi hanya melihat Zean yang digempur tanpa henti, di dalam hati mereka bertiga sebenarnya merasakan rasa sangat puas dengan apa yang terjadi kepada Zean hari ini. 

Go and Go AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang