Menceritakan seorang laki-laki bernama Revaldo Xavier pria mandiri, pintar dan tampan yang bersikap dingin. Dia tinggal sendirian sebatang kara karena terpisah dari orang tuanya sejak usia dini karena suatu tragedi.
FIKSI FIKSI
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aldo telah pulang dari sekolahnya sedari tadi. Aldo kini telah sampai di tempat tinggal barunya yaitu sebuah apartemen mewah yang disewanya untuk tinggal di Jakarta saat ini.
Semenjak di Jepang keadaan ekonominya meningkat walaupun belum selevel dengan teman-temannya, sebab pekerjaannya di Jepang berjalan sangat baik dan membuat status kehidupannya pun meningkat sedikit demi sedikit.
Namun, meski kini sudah terbilang sebagai pemuda mapan berpenghasilan sendiri, dirinya tetap rendah hati dan tidak menghambur-hamburkan uang hasil sendiri. Aldo ingin menabung untuk kehidupannya di masa depan, ia hanya memakainya uangnya untuk kebutuhan secukupnya dan sebutuhnya saja.
Tetapi semua hal itu tak membuat dirinya bahagia, karena satu kepingan kehidupannya masih belum mendekat dan memeluknya yaitu keluarga.
<><><><><><><>
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Silahkan masuk teman-temanku" ucap Aldo tersenyum mempersilahkan teman-temannya masuk ke dalam apart-nya itu.
Sore ini Aldo sedang mengajak teman-temannya untuk mengunjungi tempat tinggal barunya, agar mereka juga tahu Aldo tinggal dimana sekarang. Aldo memberitahu mereka juga agar nanti jika mereka membutuhkan atau mencari keberadaan Aldo tidak kebingungan karena memang Aldo merasa teman-temannya itu juga keluarganya sekarang.
"Wihh keren gini do apart lu" ucap Ollan kagum melihat tatanan interior apartemen temannya itu.
"Iya keren banget do" ucap juga Jessi kagum.
"Iyalah harus keren, ngerjain interior orang tapi tempat sendiri amburadul kan lucu" jawab bukan Aldo melainkan Daniel sambil menatap Aldo.
Aldo yang mendengar itu hanya terkekeh meliat komentar teman-temannya itu.
"Hehehe bener bro" ucap Aldo sambil memegang pundak Daniel.
"Ini kalian cuma berempat doang ini?" tanya Aldo heran karena melihat hanya ada Indah, Daniel, Jessi dan Ollan saja yang datang sedari tadi.
