Part 61 : Serumah

1.5K 196 14
                                        

Marsha melenggang sendirian ke dalam hunian mewah keluarga Mahendra, gadis itu dibuat takjub dengan dirinya yang disambut dengan Interior elok dan mahal dari ruang tamu hingga ruang keluarga rumah itu yang dirinya fikirnya pasti Aldo lah yang mera...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marsha melenggang sendirian ke dalam hunian mewah keluarga Mahendra, gadis itu dibuat takjub dengan dirinya yang disambut dengan Interior elok dan mahal dari ruang tamu hingga ruang keluarga rumah itu yang dirinya fikirnya pasti Aldo lah yang merancangnya.

Anin—ibundanya , Shani beserta Eca—anak bungsu Shani baru saja pergi meninggalkan dirinya dari depan rumah keluarga Mahendra tadi setelah berpamitan.

Gadis cantik yang akan menyentuh kepala dua pada bulan November itu sekarang dibuat bingung, sebab sampai di ruang keluarga rumah itu dirinya tidak bertemu dengan satu orang pun.

"Sore non Marsha."

Marsha dikagetkan dengan orang yang bersuara dengan begitu nyaring, dirinya kemudian mencari keberadaan orang itu yang ternyata berada di belakang badannya.

"Halo non Marsha, masih kenal saya gak?" ucap kembali orang itu sambil tersenyum menggoda.

Marsha terkekeh. "Bi Sumi Bi Sumi, gimana caranya Marsha lupa sama bibi." ucapnya.

"Ya mungkin aja non, non Marsha terakhir ketemu sama bibi kayaknya dua tahun yang lalu deh." ucapnya berfikir. "Itupun masih di rumah yang lama." lanjutnya sambil tersenyum.

Marsha terkekeh sambil mengelus lembut lengan Sumi—kepala dapur rumah keluarga Mahendra itu.

"Bytheway, kok sepi banget sih bi?" tanya Marsha heran.

Sumi tersenyum. "Kenapa non? gak kayak rumah dulu yang rame terus itu ya?"

Marsha mengangguk menyetujui ucapan Sumi.

"Di rumah ini udah memang ga serame dulu non, sekarang bapak sama ibu cuman bawa karyawan secukupnya saja selebihnya dibawa ke kantor. Soalnya sekarang kegiatan rumah banyak juga di handel sama ibu, soalnya non Eca kan udah mulai bisa di tinggal-tinggal sekarang." menjelaskan Sumi.

Marsha memahami hal itu. "Terus ini gaada orang gitu bi?" tanyanya heran.

Sumi sedang mengambil piring-piring kotor di meja ruang keluarga, dirinya lalu menatap Marsha. "Ada kok non, ada Bi Citra sama mang Agus. Kalok supir-supir lagi keluar sama bapak dan Ibu tadi." ucapnya sopan. "Tapi kalok non Angel kayaknya lagi ada di kamarnya deh."

"Aldo?"

"Mas Aldo? Mas Aldo ada di Paviliun belakang non." jawab Sumi sambil tangannya memberikan petunjuk keberadaan Paviliun itu.

Marsha mengangguk faham, kemudian gadis itu berjalan menuju Paviliun setelah berpamitan dengan Sumi yang melanjutkan membersihkan ruang keluarga itu.

.
.
.

Marsha berjalan menelusuri ke arah yang diberitahu oleh Sumi tadi. 

Setelah melewati ruang makan, gadis itu keluar dan melihat keberadaan kolam renang dengan latar biru yang indah. 

Go and Go AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang