Menceritakan seorang laki-laki bernama Revaldo Xavier pria mandiri, pintar dan tampan yang bersikap dingin. Dia tinggal sendirian sebatang kara karena terpisah dari orang tuanya sejak usia dini karena suatu tragedi.
FIKSI FIKSI
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam telah datang dengan cepat, Bulan telah mengambil alih tugas Matahari untuk menyinari sebagian bumi. Seperti halnya juga malam sudah menyelimuti kawasan Indonesia termasuk juga Kota Metropolitan di negara ini.
Disebuah restoran mewah spesialis seafood bernama Sea Cort sedang terduduk dan berkumpul beberapa orang yang sengaja pergi untuk menyantap makanan mahal di restoran ini. Mereka sangat anteng disaat menikmati hidangan enak mereka masing-masing hingga mereka tidak sadar bahwasannya makanan mereka telah habis termakan.
Setelah makan mereka banyak berbincang-bincang satu lain hal, tetapi tiba-tiba situasi menjadi mencekam disaat seorang anak mulai beradu mulut dengan sang ayahanda.
"Apa-apaan sih ini." ucapnya "Aku gak mau ya." lanjutnya
"Apa yang membuat kamu tidak mau?"
"Apa gara-gara Aldo hah?" lanjutnya.
Aldo? Apa hubungannya dengan seorang Revaldo Xavier, mengapa pemuda tampan itu bisa-bisanya disangkutpautkan dengan permasalahan keluarga ini. Kita semua tidak tahu menahu hal apa itu.
"Kalok iya kenapa?, intinya aku GAK MAU DAN GAK PERNAH MAU."
Setelah itu orang itu langsung pergi dari ruangan VIP restoran itu dengan wajah yang sangat kesal hingga keluar tanpa permisi kepada semua orang yang berada disana.
<><><><><><><>
Aldo saat ini sedang berkendara bersama dengan Daniel memakai mobil mewah Daniel. Keduanya baru saja pulang dari rumah Daniel, pasalnya Daniel—sang pemilik rumah itu meminta tolong dirinya untuk mengajari beberapa pelajaran yang belum dikuasai.
Daniel bukan tipe pemuda yang dibilang tergolong cerdas maupun pintar, sejak dulu dirinya selalu acuh dan tak tertarik sama sekali dengan pelajaran karena dirinya memang tidak faham atau memang tidak berusaha memahami hal itu.
Namun karena Ujian Akhir Sekolah sudah bergulir sejak hari kemarin, saat ini dirinya sangat peduli dan berusaha memahami beberapa mata pelajaran yang harus dia tempuh di ujian terakhir di masa SMA ini. Daniel merasa khawatir jika nanti dirinya mendapat nilai jelek dan tidak tamat sekolah bersama dengan sahabat-sahabatnya, sungguh mengenaskan bukan jika itu terjadi pada dirinya.
