Menceritakan seorang laki-laki bernama Revaldo Xavier pria mandiri, pintar dan tampan yang bersikap dingin. Dia tinggal sendirian sebatang kara karena terpisah dari orang tuanya sejak usia dini karena suatu tragedi.
FIKSI FIKSI
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
UKS....
Aldo telah selesai diobati oleh Indah, tetapi mereka masih tetap berada di dalam UKS sambil berbincang dan bercerita disana karena semua kelas hari ini jamkos karena guru guru sedang rapat.
Marsha sebenarnya tadi mampir ke sana tetapi bukan untuk menengok Aldo ataupun mengunjungi teman-temanya melainkan untuk mengambil kotak P3K untuk mengobati Zean lalu langsung pergi.
"Do" Ucap Daniel.
"Apa?" Jawab Dingin Aldo.
"Gausah sok dingin" Ucap Daniel kesal.
Bukannya menjawab kembali ucapan Daniel Aldo malah menoleh ke arah orang yang tidak ia kenal, orang-orang yang dipandang Aldo itu pun hanya tersenyum. Daniel yang mengerti interaksi Aldo yang mengkode untuk mengenalkan teman - temannya itu pun langsung angkat bicara.
"Ini Ollan sama Lucas do mereka berdua bestie gua dari awal gua masuk kesini" Ucap Daniel menjelaskan dan hanya diangguki oleh Aldo.
"Kalok ini Jessi do, kita berteman mulai SMP kelas 3" Lanjut Daniel.
"Kalok ini Ind..." Ucapan Daniel terhenti.
"Haloo Kak Indah" Ucap Aldo sambil tersenyum.
"Halo do" Balas Indah tersenyum.
"Kalok sama Kak Indah gausah dikenalin, sebelum lu kenal ama Kak Indah gua udah kenal dulu niel" Tertawa Aldo.
"Hadehh iya iyadeh do" Malas Daniel.
Setelah itu Aldo yang sudah bangkit dari ranjangnya pun menyodorkan tangannya ke Ollan, Jessi dan Lucas secara bergantian.
"Gua Aldo" Ucap Aldo tersenyum.
"Ollan."
"Jessi."
"Lucas" Ucap Lucas kaku.
"Gausah kaku gitu gasi luc, sekarang temen Daniel juga temen gua" Ucap Aldo cengengesan
Setelah itu mereka tertawa karena melihat ekspresi muka Lucas yang kaku seperti kanebo kering yang sangat amat kusut.
"Do, kok bisa lu berantem ama Zean?" Tanya Kathrin serius.
Setelah itu Aldo menceritakan semuanya dari awal hingga akhir, teman - temannya hanya menganggukan kepala tanda mereka mengerti.
"Terus lu masih tetep mau jadi kayak kemarin do.. hah?" Tanya bukan Kathrin tapi Flora dengan muka serius.
Aldo menggelengkan kepala menandakan bahwa dia sudah tidak ingin sekedar menjadi siswa culun dan kutu buku saja, dia berfikir menjadi siswa yang punya banyak temanpun dia masih bisa fokus studi dan bersekolah disini yang penting dia tidak melakukan kesalahan besar sampai beasiswa nya dicabut nantinya.
"Yaudah ngumpul bareng kita aja do" ajak Daniel.
"Emang boleh?" tanya Aldo tidak enak.
"Boleh banget lah do, apalagi Lucas mau nyembah lu katanya" Ucap Ollan jahil membuat Lucas ketakutan.
