Menceritakan seorang laki-laki bernama Revaldo Xavier pria mandiri, pintar dan tampan yang bersikap dingin. Dia tinggal sendirian sebatang kara karena terpisah dari orang tuanya sejak usia dini karena suatu tragedi.
FIKSI FIKSI
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalok aku bilang aku suka sama kamu, kamu percaya ga?" ucap Marsha yang saat ini sedang menyatakan perasaannya kepada Aldo.
Aldo yang mendengar itu sontak heran dan kaget, Aldo bukan kaget karena mendengar Marsha menyukainya karena dirinya memang sudah tau tentang hal itu. Yang membuat Aldo kaget adalah bisa-bisanya Marsha menyatakan perasaannya terlebih dahulu sebelum dirinya, rasanya dia sangat tidak peka atas hal ini.
Sedangkan disisi Marsha, dia sudah tak bisa memendam rasa ini. Aldo adalah bagian hidupnya yang hilang sejak lama karena keegoisannya dan sekarang dirinya menyadari hal itu setelah beberapa hal menyakitkan menimpanya.
Marsha sebenarnya sudah menunggu Aldo menyatakan perasaannya terlebih dahulu tetapi sudah lebih dari satu bulan lamanya Aldo masih saja diam seperti ini dan Marsha melihat itu greget dengan keadaan itu, di dalam fikirannya Marsha juga takut Aldo kembali hilang dari kehidupannya lagi karena semenjak dia kembali ke Indonesia dia makin populer dan banyak wanita yang suka pada seorang Revaldo Xavier itu, tetapi ketakutan paling utamanya adalah Ashel karena wanita itu akhir-akhir ini banyak berdekatan dengan Aldo.
Maka dengan itu, bermodal sebuah keberanian dan waktu yang tepat seperti halnya saat ini yang mereka hanya berdua itupun Marsha langsung mengeluarkan semua fikirannya dan perasaannya kepada Aldo.
Setelah mematung beberapa detik karena masih kaget, Aldo pun langsung memandang mata Marsha sangat dalam. "Aku tau hal itu sha". ucap Aldo tersenyum.
"Hah?" kaget Marsha, bagaimana bisa Aldo tau sudah bahwasannya dirinya menyukai Aldo padahal dirinya sudah bermain rapi agar tak ketahuan.
"Iya aku tau, aku tau kamu suka aku. tapi..." ucap Aldo tapi terjeda.
"Aku gak suka sama kamu sha." lanjutnya.
Deg
Marsha yang mendengar itu langsung lemas dan kepalanya tertunduk lesu, ketakutan yang berkeliling di fikirannya sejak kemarin benar-benar terjadi saat ini.
Sekarang dia berfikir Aldo bersifat manis dengannya ternyata hanya sebuah apresiasi atas persahabatan mereka bukannya sebuah bentuk perasaan cinta balasan kepada dirinya.
Aldo yang melihat itu malah tersenyum bahagia.
Dengan cepat Aldo langsung memegang dua lengan Marsha lembut yang mengartikan Aldo sedang ingin menjelaskan sesuatu hal.
"Sha tatap mataku". ucap lembut Aldo.
Marsha langsung mendongakan kepalanya lemas dan menatap Aldo dengan air matanya yang sudah siap jatuh dan mengalir di pipi mulusnya.
Aldo tersenyum melihat Marsha menatap dirinya, lalu dia memindahkan tangannya yang berada di bahu Marsha ke arah kedua pipi Marsha berada. Setelah itu Aldo mengelus lembut pipi Marsha lalu memegangnya erat tetapi masih lembut.
"Aku gak suka sama kamu sha, karena aku cinta sama kamu". ucap Aldo lembut sambil masih tersenyum tulus.
Marsha yang mendengar itu wajahnya yang awalnya sedih langsung berubah menjadi tatapan kesal, fikirnya bisa-bisanya dia dipermainkan dengan pengelolaan kata-kata oleh seorang Revaldo Xavier ini.
