Menceritakan seorang laki-laki bernama Revaldo Xavier pria mandiri, pintar dan tampan yang bersikap dingin. Dia tinggal sendirian sebatang kara karena terpisah dari orang tuanya sejak usia dini karena suatu tragedi.
FIKSI FIKSI
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka masih saja berbincang, mereka saling bertukar cerita tentang hal-hal umum yang mereka lewatkan setahun kebelakang. Keadaan makin seru juga setelah Surya papi Marsha yang ikut menimbrung ngobrol dengan yang lain tadi.
"Terus kamu tinggal dimana sekarang do?" tanya Surya.
"Di Apartemen dekat Mall depan om" jawab Aldo sebenar-benarnya dan dibalas anggukan oleh lainnya yang bertanda mengerti.
"Engga ada tan, tapi kalok temen cewek adasih tapi dia orang indo keturunan jepang" jawab Aldo.
Sedangkan Marsha mendengar itu langsung menatap Aldo mencari sebuah kebenaran di matanya.
"Ohhh gitu" ucap Anin dibalas anggukan oleh Aldo.
"Kalok gitu sama Marsha aja do" ucap Anin usil, Marsha yang masih menatap Aldo tajam pun sontak kaget mendengar ucapan mami nya itu.
"Nanti aja tan, kalok ada waktu hehe" jawab Aldo terkekeh.
"Dih nih cowok dari kemarin, kalok ada waktu kalok ada waktu mulu" batin Marsha kesal sambil kembali memandang tajam ke arah keberadaan Aldo disana.
"Masih muda jangan terlalu gila kerja, nikmati masa muda kamu dulu" ucap bukan Anin tetapi Surya dengan santai.
"Bener kata om kamu tuh, termasuk pacaran juga sama anak tante ini dah. nganggur dia" ucap Anin menambahi dengan nada meledek.
"Nanti tan, pendekatan dulu" ucap Aldo tersenyum.
Sedangkan orang yang dibicarakan sedari tadi yaitu Marsha langsung salah tingkah dengan brutal tanpa menampakan itu semua karena tidak ingin dicengin oleh orang-orang disana.
"Pendekatan apaan, udah deket juga" ucap Anin.
"Udah ah mi, malah bahas ginian. mending kita makan" balas Marsha kesal tetapi sebenarnya masih saja salah tingkah tentang Aldo.
Surya yang melihat wajah kesal Marsha dan langsung beranjak pergi ke meja pun terkekeh."Eh anak papi kok gitu hahaha" ucap Surya tertawa melihat kelakuan anak sulungnya itu.
"Dih salting ya kak?" ledek Anin terkekeh.
"Yaudah ayo do makan, gaada penolakan" lanjutnya ditambah nada ketus di bagian akhir.
"Iya tan" jawab Aldo tersenyum tak enak.
Setelah itu mereka segera langsung melaksanakan makan siang tanpa ada obrolan apapun, hanya suara sendok yang terbentur dengan piring saja yang terdengar.
Setelah makan siang Aldo pun langsung izin pamit untuk pulang karena dirinya dihubungin untuk segera ke kantor Mahendra karena ada hal mendesak yang harus dirinya tangani.