Menceritakan seorang laki-laki bernama Revaldo Xavier pria mandiri, pintar dan tampan yang bersikap dingin. Dia tinggal sendirian sebatang kara karena terpisah dari orang tuanya sejak usia dini karena suatu tragedi.
FIKSI FIKSI
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shani sedang berkendara berdua bersama Mahendra, pasutri yang terkenal dengan keharmonisan dan keromantisan di kalangan yang mengenal mereka itu baru saja pulang dari acara di rumah teman kuliah mereka berdua dulu.
"Si Rafli pulang-pulang ke indo kok kek bentukan donat gitu ya." ucap Mahendra sambil tertawa puas mengingat Rafli—teman kuliahnya itu mempunyai tubuh gempal saat ini.
Shani ikut tertawa. "Iyaloh, padahal dulu kita bertiga sering olahraga pas disana ya mas."
Mahendra geleng-geleng sambil terkekeh. "Kamu kayak gak tau dia sayang. Itu orang olahraga dulu juga karena diajak, coba engga diajak paling pelariannya ya tidur."
"Iyasih." ucap Shani sambil merebahkan kepalanya di bahu Mahendra yang sedang menyetir mobilnya. "Gara-gara ketemu rafli tadi, aku jadi nostalgia dengan London." lanjutnya.
Mahendra hanya membalas dengan anggukan kepala, tetapi setelahnya dirinya mengingat sebuah kejadian di masa lampau. "Difikir-fikir Aldo kayaknya dibuat disana ya gasih sayang." tanyanya sambil sedikit melirik istrinya itu.
"Iyalah, orang kita waktu itu setelah seminggu menikah langsung berangkat ke London." jawab Shani tersenyum sambil mengingat masa-masa awal pernikahannya itu.
Shani dan Mahendra tergolong pasutri muda dahulunya, mereka menikah tak lama setelah tamat bangku sekolah menengah atas. Shani—seorang gadis asal Jogjakarta waktu itu memang bersekolah di Jakarta sebab kemauan dirinya juga ikut menemani almarhum kakaknya yang berkuliah di kota Metropolitan ini.
Shani lalu bertemu dengan Mahendra di sekolah tempat mereka berpendidikan SMA waktu itu—sekarang sekolah itu menjadi Mahendra International School, 10 tahun yang lalu Mahendra membeli sekolah itu untuk reward pertemuan dirinya dengan Shani.
Mahendra dan Shani waktu itu menjalin hubungan pacaran satu tahun sebelum mereka menikah karena perjodohan dari dua belah pihak keluarga yang ternyata saling mengenal baik satu sama lain.
Setelah menikah waktu itu, mereka berdua lalu terbang ke London untuk melanjutkan pendidikan mereka disana. Tetapi tak sampai satu tahun, mereka diminta pulang oleh keluarga setelah mendapat kabar bahwasannya Shani sedang mengandung anak pertama Mahendra yang tak lain adalah Aldo dan membuat keduanya kembali ke tanah air sambil melanjutkan kuliah di dalam negeri juga Mahendra yang waktu itu mulai merintis mendirikan MHN Corporation.
<><><><>
Sore cerah. Aldo sedang asik mencuci motor BMW R Nine T Scramble, motor seharga dua unit mobil Toyota Avanza E Type warisan dari ayahnya tepat di depan garasi rumahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
