Menceritakan seorang laki-laki bernama Revaldo Xavier pria mandiri, pintar dan tampan yang bersikap dingin. Dia tinggal sendirian sebatang kara karena terpisah dari orang tuanya sejak usia dini karena suatu tragedi.
FIKSI FIKSI
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marry Christmas! Selamat Hari Natal untuk yang merayakan!
Pengen Hadiah tahun baru :) Saweria gasih wkwkwk!
Aldo, Marsha beserta keluarganya telah mendarat dengan selamat di Soekarno-Hatta International Airport. Setelah menempuh perjalanan jauh mereka langsung menuju ke arah lobi, hingga tak lama mobil jemputan milik keluarga Mahendra sampai.
Shani sebenarnya ingin sekali ikut menjemput Aldo, Marsha, Erlan dan terkhusus untuk sahabatnya—Anin. Namun, keadaan anak bungsunya—Eca sedang tidak baik-baik saja, adik kecil kesayangan keluarga itu sedari tadi pagi sedang demam, sebab hal itu membuat Shani hanya akan menunggu di rumahnya saja.
"Kita langsung ke rumahku ya, Sha." Aldo yang duduk di depan menoleh ke arah bangku tengah menatap Marsha, "Untuk urusan selanjutnya. Kita omongin disana aja," sambung Aldo tersenyum, melihat raut wajah Marsha yang memendam banyak sekali pertanyaan.
Aldo sepertinya mengerti dirinya, jadi Marsha hanya bisa mengangguk setuju.
Diperjalanan menuju kesana, tidak ada sama sekali obrolan yang menggema. Anin dan Erlan tertidur, sepertinya sepasang Ibu dan Anak itu cukup lelah. Aldo sedari tadi fokus pada iPadnya, banyak pekerjaan kantor yang menumpuk gegara ia tunda pengerjaannya selama tiga hari kebelakang buntut pergi ke Jepang. Sedangkan Marsha, ia bersandar ke kaca yang tertutup rapat karena hujan mengguyur seluruh jalanan menuju ke rumah keluarga Mahendra, ia menatap ke arah luar mobil Alphard yang ditumpangi dengan sesekali melirik punggung laki-laki yang ia selalu ingin lupakan di dalam lubuk hatinya.
Revaldo Xavier Mahendra.
"Kita udah sampai," Aldo menatap ke arah bangku tengah dan belakang. "Ayo turun, Sha." ajaknya, namun sepertinya wanita cantik itu menghiraukan ucapannya karena sedang melamun.
"Marsha..."
Marsha tersadar dari lamunannya, ia menoleh ke arah Aldo yang tersenyum manis padanya. Pemandangan indah yang sudah lama wanita itu tak dapatkan. Marsha mengerjap sekali, kemudian sadar memalingkan wajahnya dengan cepat. "Aku bangunin Mami sama Erlan dulu,"
Aldo menyerngitkan dahinya tidak faham dengan Marsha yang menolak menatap dirinya. Tak ingin lama merasa heran, Aldo kemudian meminta supir untuk terlebih dahulu menurunkan koper-koper milik Marsha dan keluarganya dari mobil.
Tok~
Tok~
Ketukan pada kaca mobil Aldo membuat laki-laki muda itu membuka pintunya. Ternyata Shani dan Angel yang tangannya memegang payung sudah menunggu kedatangan mereka.
____________
Semua orang sedang terduduk di ruang keluarga dengan latar hujan yang semakin deras di luar. Shani sedari tadi selalu berada di samping Anin, wanita tengah baya itu mengelus punggung tangan sahabatnya yang sedang sakit itu.