Saat mereka sedang makan, Ice teringat pada Solar yang tadi siang terlihat terburu-buru. Pemuda itu menoleh ke pintu kamarnya Solar.
"Eh, aku tawarin Solar sup ayam ya. Siapa tahu dia mau makan."
Tanpa menunggu persetujuan dari Blaze atau Halilintar, Ice mengambil satu mangkuk sup lagi, lalu Ice berjalan mendekat ke pintu kamar Solar.
Namun, seperti yang sudah Ice duga, Solar menolak. "Enggak usah, gue nggak lapar," katanya ketika Solar melihat Ice membawa sup ayam.
"Yakin? Ini sup ayamnya enak loh," kata Ice sambil mendekatkan mangkuk itu ke depan Solar.
"Tetep nggak, makasih," jawab Solar sebelum menutup pintu kamar kosnya.
"Ditolak mulu kalau sup ayam, entah kenapa," gumam Ice ketika dia sudah duduk di samping Halilintar.
"Mungkin Solar emang gak suka sup ayam. Lo jangan terlalu mikir itu, Ice," sahut Halilintar, dia berusaha agar Ice tak kecewa.
"Lah iya ya. Besok ku tawarin ayam goreng atau ayam panggang aja," gumam Ice.
"Cowok hobi masak, siapa lagi kalau bukan Ice," kata Blaze sambil membuat video masakannya Ice.
"Heh kamu juga bisa masak, Blaze," balas Ice, tak terima masak dianggap sebagai hobinya Ice.
"Tapi kan gak sering," balas Blaze lagi.
Akhirnya mereka berdua berdebat soal siapa yang paling jarang memasak.
"Diam kalian! Gue mau nugas lagi," kata Halilintar sambil menarik telinga Ice dan Blaze.
"Aduh, Bang! Ampun."
Halilintar melepaskan telinga adik-adiknya sebelum kembali melanjutkan tugas fisika dan biologi yang menumpuk.
Keesokan harinya, Ice bangun lebih awal dari biasanya. Setelah membereskan tempat tidurnya, dia langsung menuju dapur kecil kosan mereka untuk menyiapkan sarapan.
Pagi ini, Ice memutuskan untuk memasak ayam goreng, dengan harapan Solar akan mau makan pemberiannua kali ini.
Sambil memanaskan minyak di wajan, Ice melirik jam dinding. "Masih ada waktu," gumamnya, memastikan semua selesai sebelum berangkat sekolah.
Tak lama kemudian, harum ayam goreng menyebar ke seluruh ruangan. Ice menyusun potongan ayam yang renyah ke dalam kotak makan, lalu berjalan menuju kamar Solar. Dia mengetuk pintu pelan-pelan.
"Solar, ini ayam goreng. Aku taruh di depan pintu. Kalau kamu lapar, makan aja," ujar Ice tanpa menunggu jawaban dari dalam kamar.
Ice meletakkan kotak makan di lantai lalu kembali ke kamar untuk bersiap-siap ke sekolah.
Blaze sudah menunggu di depan kamar, bersandar sambil menggulung lengan seragamnya, dan dia memakai jaket tanpa lengan. "Lo sibuk banget pagi ini. Bikin sarapan buat Solar lagi?" tanyanya
"Yap, kali ini ayam goreng. Kita lihat nanti, dia mau makan atau enggak," jawab Ice sambil mengenakan jaketnya.
"Kalau kali ini dia nggak mau juga, aku nyerah deh," tambahnya sambil tertawa, tentu saja itu bercanda.
Mereka berdua berangkat sekolah dengan motor milik Blaze, melewati jalan yang mulai ramai oleh siswa siswi lain. Halilintar sudah berangkat lebih dulu.
Seperti biasanya Halilintar meninggalkan kosan tepat pukul enam pagi. Dia membawa buku-bukunya yang belum sempat dipelajari semalam.
Sesampainya di sekolah, Ice dan Blaze memarkir motor dan berjalan ke kelas mereka.
"Pagi Gempa," sapa Ice.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the Mask of a Bully (Boboiboy Fanfiction)
FanfictionStart 24 Mei 2024. End 20 November 2024. Setelah Blaze dan Ice sudah akur dan Ice tak dirundung Blaze lagi. Semua masalah telah mereka selesaikan, suatu hari mereka bertemu dengan murid baru yang menjadi adik kelas mereka dengan kepribadian buruk, a...