(13) Alcio

9.8K 353 15
                                    


Hy hy  Guys 👋👋👋👋

Kabar gembira untuk kamu semua

Jadi salah satu novel aku👏👏👇

"Broke A Heart"

Sudah tersedia dalam bentuk 👋👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah tersedia dalam bentuk 👋👋

👉PDF
👉 E-BOOK

untuk kalian yang mau dalam versi pdf bisa langsung Inbox aku aja 👋👋

Untuk yang mau dalam bentuk e-book bisa langsung cek on Play Store atau Play Book ya.  👋👋👋

🤗🤗🤗🤗🤗

*

kejadian kemarin benar-benar menguras pikiranku sampai hari ini, entah apa yang merasukiku sampai aku harus melewati lorong itu, padahal aku tahu kami tidak lewat sana dari tadi. yang lebih gila lagi, kenapa gadis itu harus memenuhi pikiran ku.

cih!!,, dia benar-benar membuatku gila.

Flash back:

" Al,. ngapain lewat sini oi, sepi amat lagi" protes davit yang masih berjalan di sampingku.

" ribut amat lo, kayak emak mak" balasku kesal

" emak emak kepala lo, " balas Davit sambil mendelik kesal ke arahku. yang kubalas dengan tatapanku tak peduli,

" kalau nanti kita nyasar, gue gak mau ya, kalau nanti malah ketemu sama kepala sekolah sini, trus di laporin kitanya ke kepala sekolah kita, trus dihukum, no no no... gue gak mau di hukum bersihin toilet sekolah yang laknat itu" ocehnya panjang lebar, aku memutar bola mata ku acuh, sambil mempercepat langkahku mencari keberadaan lexsa.

Siapa yang berani menghukum mereka memangnya.

dasar Aneh!

" oi.. bangsat lo, gue di cuekin" omel Davit tak terima.

terus ku telusuri lorong itu.. tampa memperdulikan Davit yang masih mengerutu kesal.. ku akui Davit benar, kami bisa saja tersesat disini mengingat sekolah ini sangat besar dan luas. jujur aku merasa sedikit was was, kalau kalau nanti kami  akan bertemu dengan kepala sekolah disini yang rumor katanya sangat mengerikan..

bukan takut dihukum. kalau ketahuan dilaporkan ke kepala sekolah kami.

tapi ketahuan orang tua lebih mengerikan rasanya

"BERANINYA KAU" teriakan yang sangat nyaring. pikirku.

"ahh masak bodo.. niat ku hanya mencari Lexsa.. bukan ikut andil dalam hal yg gak penting itu" pikirku .

tapi siall. kaki ku malah menyeret  ku ke arah suara itu. terus menyelusuri lorong ini.

" oi... mau kemana lo" teriak Davit di belakangku. aku masih melangkah meninggalkannya yang masih heran dengan tingkahku. aku saja heran sebenarnya aku mau kemana.

My Possesive Brother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang