(48) Benar kah?

4.5K 158 10
                                    


Rahasia yang terkuak, tidak akan pernah menghancurkan kita bukan?. Jangan lupa, aku masih pemilik mu. Karena sejak awal, kamu itu milikku!
Jangan pernah mencoba pergi!.
~~~
~~
~

********
******
****
***
**
*

Pantulan bola orange itu memenuhi gedung olah raga,.. seorang lelaki dengan seribu pesonanya sedang memantulkan bola itu sehingga melambug diudara. Sesekali dia melempar keras ketembok. Dan memantul kembali ke tempatnya.

"ooo man.. untung disini sedang tidak ada orang" Reno yang tadinya hanya ingin melihat-lihat gedung olah raga, sekalian bertemu dengan Bella pacarnya. Malah harus bertemu dengan sahabatnya yang sedang direndung emosi..

"sekolah ku ini" balas Alex sombong

"hahaha. Sepertinya ada yang sedang berada dalam mood yang buruk."

"bukannya lo mau ke studio penyiaran. Ngapain lo kesini' tanya Reno saat melihat Daniel juga berada dalam ruangan ini

Alex menatap tak suka. Sahabatnya yang satu ini, selalu tepat dalam menebak, itu hanya akan membuat dia tidak bisa menyembunyikan Rahasia ini dalam waktu yang lama.

"kalau lo lupa. Gedung olah raga itu. Juga satu gedung dengan studio penyiaran." Ucap Daniel menyindir. Reno hanya menyengir ria. Menanggapi kebodohannya.

"pergilah, gue pengen sendiri'" usir Alex. Menyebal kan kalau harus melihat mereka berdebat di depannya.

"sayang sekali. Gue masih ingin disini. Bagaimana kalau kita batle."tawar Daniel.. yang berhasil membuat Alex menatap tajam kearahnya.

Reno langsung mengambil langkah aman. Sejak dulu, saat Alex sedang dalam mode badmood nya hanya Daniel yang betah berlama-lama disamping lelaki itu.. "gue pergi" pamit Reno bersikap baik, polos tak berdosa

Daniel mulai mengambil bola, yang dipantulkan Alex, sesaat setelah Reno menghilang dari hadapan mereka... Alex menatap tak suka. Dia tidak suka dengan temannya yang satu ini. Terlalu banyak tahu itu tidak bagus bukan. Sama dengan sepupu brengseknya itu. Terlalu banyak tau, sehingga membuatnya semakin waspada

"ada apa diantara lo dan Lexsa" tanya Daniel membuka percakapan

"seperti yang lo lihat. Tidak ada apa-apa" jawab Alex sambil mengambil posisi duduk diatas lapangan basket, membiarkan Daniel memainkan bolanya sendiri. Tanpa berniat untuk ikut didalamnya.

"kalian berada dalam hubungan yang rumit. Seperti yang pernah gue bilang, kalian sangat serasi dalam hubungan yang berbeda" tepat sekali!.. Alex merutuki kebodohannya memilih Daniel menjadi salah satu sahabatnya, walaupun terkadang menguntungkan tapi tetap saja dia terlalu banyak tahu, .

Alex menatap tajam . sambil tersenyum sinis, seolah memuji dan menghina dalam waktu yang sama. Kalau orang lain mungkin akan langsung memakinya. Tapi Daniel tahu perkiraannya tepat. Dunia malam sudah mengasah instingnya dengan baik. Tidak ada yang bisa membohonginya, itulah keuntungannya.

"gue tahu lo tahu apa yang gue maksud. Sejak kapan?" tanya Daniel

Alex menatap seolah tak tahu apa-apa. Muka polosnya seolah sangat membantu, tapi sayangnya tidak berlaku untuk lelaki didepanya ini

"Kami baik-baik saja, pertengkaran atar saudara,bukannya sering terjadi" balas Alex, yang jelas itu haya untuk mengulur waktu

Daniel tertawa kecil. Sahabatnya ini sangat pandai mengulur waktunya. Lagipula semuanya sudah tercium olehnya. Apa guna nya mengulur waktu, itu tidak akan berguna lagi

My Possesive Brother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang