(28). Perang Dingin

5.2K 187 13
                                    

Hy hy Guys 👋👋👋👋.

Ada berita baru ni, 😁😁👇👇

"Broke A Heart"

Sekarang sudah tersedia dalam versi e-book Lo.

Untuk kalian yang mau order langsung aja cek on play Store atau play Book ya.

👉Pdf

Untuk yg mau versi pdf bisa langsung chat aku ok.

So happy Reading Guys 🤗🤗🤗

***
**
*



Pagi yang indah untuk memulai aktifitas, begitulah yang ada di benak semua orang. Mempersiapkan semuanya, semua keperluan hari ini. Keluar dari zoa aman melangkahkan kaki kejalan raya, menapak lebar--lebar menatap kedepan penuh percaya diri menyonsong masa depan. Begitu lah kata hati semua orang. Tapi berbeda dengan pewaris tunggal kerajaan bisnis keluarga Willshon ini.

Seolah masih setia duduk diatas kasur empuknya. Tak berniat beranjak sedikitpun. Sampai salah seorang pengawalnya memasuki kamarnya.

"tuan muda, mobil anda sudah siap' ucap lelaki berparawakan besar itu.

Alex menatap malas lelaki di depannya, sepertinya bertengkar dengan adiknya tidak memberikan efek yang bagus bagi mood nya pagi ini. Alex mengedipkan matanya bosan, menurunkan pandangannnya malas , sebelum seorang pekerja rumah tangga di kediamannya memasuki kamarnya takut-takut. Alex menghela nafas kasar, bahkan sekarang dia ingin mengusir dua orang di depannya ini, sebelum sesuatu terlintas di otaknya.

"apa Alexsa sudah bangun" tanya Alex pada wanita yang menunduk takut di depannya itu.

"nona muda sudah berangkat sejak 20 menit yang lalu tuan" jawabnya tak berani menatap tuan muda nya yang sekarang sudah dilingkupi aura gelap lagi, persis seperti waktu dia melihat tuan mudanya bertengkar hebat dengan nona muda.

"APA" ALEX berteriak marah.

"kenapa kalian biarkan dia pergi sendiri" teriak Alex kesal, mereka menunduk takut. Takut menghadapi amarah tuannya,.

"jawab!" Alex semakin kesal, dengan kebungkaman kedua orang di depannya ini.

" maaf tuan, kami sudah mencoba menghentikan nona, tapi nona memaksa tuan." Jawab lelaki itu ragu, takut kalau-kalau jawabannya salah

"CK!!.." Alex mengumpat marah " mengurus satu orang gadis saja kalian tak sanggup" ucap Alex tajam

"maafkan kami tuan" mohon mereka berbarengan

Alex mengerem kesal, kalau terus terusan dia mendengarkan permintaan maaf kedua orang di depannya, sama saja buang-buang waktu namanya, dengan gerakan kilat, Alex langsung menyambar jaketnya dan bergegas ke bawah.

My Possesive Brother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang