Hati-Hati typo bertebaran guys..
Happy Reading ya..
;;'997
Hati yang merasa nyaman, tiba-tiba dihantam kerasnya kenyataan, membuatnya bagaikan mainan. Akankah dia lebih berharga lagi. Dia masih menunggu, menunggu seberapa baik, hati itu ditata kembali. Karena cinta selalu saja sebuta ini.
~~~~
~~~
~~
~"ooo lihat siapa disini yang terlihat bagaikan pelacur kecil"Lexsa menatap sinis perempuan yang berdiri menghadap kaca besar di depannya. Dia yang sekarang berada dalam kamar mandi salah satu pusat pembelanjaan yang sering dia kunjungi dengan teman-temannya dan geng kakaknya..
"sepertinya sudah lama tidak bertemu dengan ku. Kau jadi semakin liar Lexsa" ucap perempuan itu sinis, masih dengan menatap kaca besar di depannya, sambil membetulan riasaannya.
"oo siapa yang berbicara disini, Billiendra, yang hampir dikeluarkan dari IS, karena menggoda kapten Basket dengan tubuh menjijikannya"ucap Lexsa tak kalah tajamnya.
Karin tersenyum mengejek. Bukan sebuah rahasia kalau dia dan Alex pernah terlibat hubungan yang istimewa, sebelum perempan di depannya ini memasuki SMA mereka..
"hahahahaha" Karin tertawa sumbang.. mengejek perempuan di depannya..
"lihatlah tanda merah di lehermu itu, apa itu dari Corner.. apa kalian sudah balikan, itu bagus sekali.. aku turut senang Adik Ipar" Karin tersenyum manis, sengaja menekankan kata terakhir kalimatnya..
"Dalam mimpi mu Jalang" Lexsa menggeram kesal, saatnya dia pergi sebelum dia menghajar wanita ular ini..
Lexsa mencari kakak sialannya itu, bukannya seharusnya lelaki itu menunggunya di depan kamar mandi wanita tadi, dan kemana lelaki itu sekarang..
"kau mencariku Princess" Lexsa telonjak kaget, dengan cepat dia memutar tubuhnya melihat siapa yang telah berani mengejutkannya..
Dan lihatlah siapa itu. Lelaki yang sedari tadi di carinya kini berdiri di depannya dengan tampannya.
"ayo pergii" ajak Lexsa buru-buru, dia harus segera membawa dirinya dan kakaknya pergi dari sini, sebelum rubah wanita itu datang dan menghancurkan acara kencannya.
"sayang , kamu juga disini" Lexsa menulikan telinga nya, itu rubah wanita, dan sekarang ada di belakang mereka.. bagus sekali, sangat bagus hancur sudah harinya
"Karin" ucap Alex terkejut,, Lexsa menatap tajam, kakaknya ini sungguh baik sekali, seharusnya dia mengikutinya untuk segera pergi bukannya memperdulikan wanita itu, yang sekarang sedang bergelayut manja di lengan kakaknya. Lihat lah sekarang kakak nya seperti lelaki beristri dua, di kanan dan kirinya ada wanita , yang satu cantik yaitu dirinya , yang satu lagi seperti tante-tante, yaitu rubah wanita.
"kamu sedang apa disini" Lexsa menatap jijjik, sok manis sekali wanita yang satu ini.
"lo gak punya mata ya. " ucap Lexsa kesal. Udah tahu pakek nanya lagi
"ups. Aku pikir kamu pergi dengan pacar mu Alcio, kemana dia, bukannya kalian sudah balikan" Lexsa tersenyum sinis, wanita ini sudah salah langkah, menyebutkan nama mantannya yang satu itu hanya akan memancing amarah kakaknya.
Dan lihatlah bahkan kakak tampannya ini sudah menggepalkan tangan nya marah..
"kau tidak mengajaknya,, oo kamu pacar yang durhaka Adik Ipar.. ooo ok baiklah ,aku akan membantumu menghubunginya." Karin dengan gesit mengambil Ponselnya dan mulai mengotak-ngatiknya cepat, sebelum matanya menangkap objek yang sedang dia cari tak jauh darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Brother (END)
RomanceAlexsa Willson. ----- "aku mencintaimu" ucap lelaki tampan ini, aku mencoba mencari kebohongan dimatanya, tapi hanya ada ketulusan disana. dia semakin dekat dengan ku, membelai pipi ku lembut seolah aku adalah porselen yang mudah pecah. aku me...