(40). Jangan Menghindar lagi

5.6K 196 23
                                    

hati hati guys.. typo bertebaran.
***
**
**

Sudah satu minggu berlalu. Sejak pesta ulang tahun Alex Wilshon. Sejak itu pula, semuanya berubah. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi malam itu. Mereka terlalu pandai menutupi hubungan terlarang itu, sampai-sampai tidak ada yag curiga pada mereka berdua.

"wahh, sudah satu minggu ni. Gue lihat lo terus-terusan nempel kayak perangko sama Lexsa" ucap Reno, sambil merangkul gadis yang duduk di sampingnya.

"Kasian si Dion, gak bisa lagi dekatin lo Lexsa" Lanjut Xarly, sambil sesekali meminum minuman  Monica, yang ada di tangan kekasihnya itu..

Alex menatap tajam kearah Dion, seolah Dion juga harus dia singkirkan.. Lexsa yang tahu arti tatapan itu, mengelus lembut lengan kakaknya. Dia tidak ingin taman belakang sekolah mereka hancur karena ulah kakak nya. Lagipula dia tidak ingin berakhir dalam ruang kepala sekolah lagi yang tak lain adalah ruang Grandma nya itu.

"wahh parah lo, semakin over Possessive Lex" ejek Daniel setelah melihat respon Alex pada Dion. sepertinya sahabatnya itu sudah terlihat seperti anjing penjaga saja yang akan langsung menyerang musuh tuannya, apabila tuannya di ganggu.

"bukannya ini sudah biasa terjadi kalau kami habis bertengkar" sanggah Lexsa. Lagipula dia mulai menikmati semua ini, perhatian kakaknya hanya untuknya. Kemana pun kakaknya pergi, dia selalu dikabari. Bahkan kalau mereka ada latihan mendadak atau apapun itu, dia menyukai ini. Sekarang tidak ada lagi yang bisa merebut kakaknya. Dia tak perlu berpura pura lagi menjadi pacar kakaknya hanya untuk mengusir para wanita jalang diluaran sana yang mendekati lelaki di sampingnya ini. Karena sekarang lelaki ini adalah miliknya. Sebagai saudaranya sebagai kekasihnya.

"ya ya,, memang sudah biasa. Tapi tetap saja kalian berdua adalah saudara yang ajaib. Seolah-olah memang kalian ditakdirkan bersama. Sehingga kalaupun kalian bertengkar hebat sekalipun., kalian pasti akan lengket lagi. Ya seperti sekarang ini" jelas Bella dengan Antusiasnya.

Alex mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan kekasih sahabatnya ini. Seolah mereka memang ditakdirkan bersama selalu. Tapi siapa yang tahu kalau teryata takdir sedang mempermainkan mereka sekarang. Lebih dari apa yang mereka perkirakan .

"BTW,, apa kabar pacar lo Lexsa, kemaren waktu kita jalan-jalan, pacar lo bahkan tidak muncul, biasanya dia selalu standby  kemana pun lo pergi. Lo malah pergi sama kak Alex,.." tanya Feby heran.. kemarin mereka pergi jalan-jalan ke mall, nonton di bioskop. Pergi makan, mereka persis sekali seperti pasangan yang sedang melakukan kencan. Tapi pacar sahabatnya itu malah melewatkan kesempatan itu.

Sejak seminggu telah berlalu setelah malam itu, dan Lexsa tak pernah melihat kakaknya beranjak dari sisi nya walaupun hanya sebentar. Dan karena hal itu juga dia lupa kalau dia masih punya pacar. Kalau Feby tidak menyinggung masalah itu, mungkin dia akan lupa kalau dia bahkan belum mengakiri hubungannya dan Al.

"mereka sudah putus" sinis Alex. Lexsa menatap tak percaya, apa maksud kakaknya. Jelas- jelas dia belum memutuskan kekasihnya itu.

"kapan.. "semua nya bertanya heran, pasalnya mereka tidak pernah mendengar Lexsa mengeluh tentang kekasihnya itu.. tidak pernah.. kecuali Alex yang sangat gencar ingin menyingkirkan Lelaki itu.

"lo bohongkan" tanya mereka serempak, seolah ingin menyudutkan Alex.. lelaki di depan mereka ini malah memasang wajah yang sangat meyakinkan.

"aku belum memutuskannya" sanggah Lexsa yang sukses membuat Alex mencekram keras pergelangan tangan Lexsa, sampai Lexsa merasakan sakit di pergelagan tangannya.

"kamu sudah putus dengannya. Kalian tidak punya hubungan apa-apa lagi Alexsa Willshon" Alex menegaskan itu kembali. Dia ingin mengingatkan gadis di sampingnya ini, dimana posisi dia seharusnya,..

My Possesive Brother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang