Suara kaki kuda menghentak cepat, bergerak cepat menembus setiap kegelapan yang ada di sekitar penunggangnya. Keadaan yang sepi di wilayah perbatasan kerajaan Wilshon membuatnya harus membuka matanya selebar mungkin. Agar tidak menabrak pohon ataupun tersungkur akibat lubang yang di bentuk oleh anjing hutan.
Tadi siang saat dia sang angeran kerajaan William sedang menikmati acara memanahnya. Bersama ken sepupunya. Dia mendapat kabar dari pengawal pribadinya bahwa sang putri kerajaan Wilshon jatuh sakit.
"sebentar lagi sayang, kamu harus baik-baik saja" gumam Alex semakin melajukan kencang kuda yang ditungganginya.
Tak lama kemudian, akhirnya dia memasuki kawasan istana tempat tunangannya tinggal. Tidak lama lagi mereka akan menikah. Dia tidak ingin sang putri terlalu stress dengan acara pernikahan mereka itu
"pangeran" ucap beberapa penjaga gerbang sambil membungkuk hormat. Mereka yang tadinya hendak menghadang karena mengganggap pendatang langsung terkejut.. mereka tidak menyangka kabar sang putri jatuh sakit secepat itu sampai ketelinga sang pangeran William
Kedua kerajaan besar itu, sudah mengikatkan diri mereka melalui tali pernikahan putra putri mereka yang sebentar lagi akan berlangsung itu. tapi kabar yang mereka dengar putra dari seorang kepala pedagang. Pemilik dari tempat hiburan malam yang berada di daerah kekuasaan Wilshon itu menaruh hati pada tuan putri mereka. Dan kabar itu semakin di perkuat dengan kiriman bunga-bunga indah yang di terima para pengawal dari putra pedagang itu.
"ayanda, ibunda ratu. Bagaimana keadaan putri" sang pangeran menatap khawatir. Kekasihnya yang sedang terbaring lemah di atas ranjang kamarnya itu
"putri baik-baik saja pangeran. Dia hanya kelelahan" sang ratu berucap tenang. Dia menatap haru sang pangeran yang sangat mencinta putri mereka. Pangeran dari kerajaan tetangga ini sangat terkenal dengan keberhasilan nya membrantas para peberontak. Di tambah lagi dengan ketampanannya yang membuat seluruh putri ingin menjadikan sang pangeran milik mereka. Tapi apa mau dikata. Putri mereka lah yang berhasil menaklukkan hati sedingin es itu.
Sang raja mengajak ratunya meninggalkan ruangan itu. saat dilihat putra dari sahabatnya itu sedang berjalan cepat kearah putri mereka yang masih terbaring tertidur pulas. Sepertinya sang pangeran sangat khawatir
"apa ada yang sakit" pangeran berucap sedih , tangannya terangkat menggenggam tangan kekasihnya yang terasa begitu dingin.
" kamu kedinginan" pangeran berucap lirih. Dengan pelan dia beranjak dari duduknya dan berbaring di samping sang putri sambil memeluk gadis itu erat
"pangeran.." gumam sang putri dengan pelan kelopak mata itu terbuka, menampakkan netra sekelam malam nan teduh di sana.
"maafkan aku, seharusnya aku ada disini saat kamu sedang sakit" sang pangeran berucap sedih. PUtri yang mendengar itu terkekeh pelan. Padahal dia baru saja jatuh sakit tadi siang
"panggil nama ku sayang" ucap sang putri. Sang pangeran tersenyum lembut. Kekasihnya sangat menyukai saat dia memanggil namanya tampa embel-embel putri atau pun pangeran
"kamu harus tidur Alexsa" sang putri Alexsa tersenyum lebut. Sambil merapatkan tubuhnya.
"happy B' day my Prince Alex" Alex menatap penuh haru. Bahkan saat kekasihnya ini sedang sakit, tapi masih saja gadis ini mengingat hari lahirnya
"terimaksih sayang" sang pangeran mengucup lembut kening sang putri
Sang putri mengeser tubuhnya agak menjauh dari pangerannya. Pangeran yang melihat itu menatap heran.. tapi akhirnya saat benda berbentuk shal itu di genggam oleh kekasihnya, dia menatap kaget. Sebelumnya sang putri tidak punya benda itu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Brother (END)
RomanceAlexsa Willson. ----- "aku mencintaimu" ucap lelaki tampan ini, aku mencoba mencari kebohongan dimatanya, tapi hanya ada ketulusan disana. dia semakin dekat dengan ku, membelai pipi ku lembut seolah aku adalah porselen yang mudah pecah. aku me...