Alexsa Willson.
-----
"aku mencintaimu" ucap lelaki tampan ini, aku mencoba mencari kebohongan dimatanya, tapi hanya ada ketulusan disana. dia semakin dekat dengan ku, membelai pipi ku lembut seolah aku adalah porselen yang mudah pecah.
aku me...
hy hy. aku mau promo cerita baru ni.. jangan lupa mampir ya.
"My Beloved Angel"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*** ** *
..
LEXSA PROV:
mobil kesayangan kakak ku memasuki IHS, aku mulai mengedarkan pandanganku kesekeliling sekolah berharap kalau sekolah masih belum terlalu ramai, tapi mengingat ini sudah jam berapa tidak mungkin keinginanku terkabul pagi ini.
segera saja aku turun dari mobil kakak ku itu. rasanya sangat malas menanggapi kejahilannya pagi-pagi begini. apalagi dengan moodku sekarang sangat buruk.
" Princess" panggil kakak ku setengah berteriak.
aku tahu dia mulai menyamakan langkahnya dengan ku. sesaat kemudian ku rasakan sebuah tangan kekar bertengger manis di atas bahu ku. kak Alex merangkul bahuku erat. aku berusaha menepisnya kemudian mempercepat langkahku lagi. tapi apa lah daya, langkah lelaki tetap saja yang terlebar, aku kalah cepat darinya.
wah makin tampan aja nii.. mau dong jadi pacarnya kak Alex.. untung saja, karena mereka saudara kandung. jadinya bisa PDKT dong ni.
suara ribut-ribut yang mengiringi langkah kami sungguh mengganggu. beberapa gadis yang ku tahu kakak kelasku berteriak histeris saat melihat kak Alex tersenyum, walau aku tahu senyum itu dia tujukan untuk ku. bahkan ada yang secara terang-terangan tersenyum nakal ke arah nya mencoba menarik perhatiannya.
dasar cabe lo pada, apa ni sekolah isinya cabe-cabean semua. apa Grendma tidak salah menerima mereka di sini. menyebalkan, lihatlah tingkah ganjen mereka, mereka pikir mereka pantas untuk kak Alex..
" jangan dengarkan mereka" ucap kak Alex seolah tahu apa yang sedang aku pikirkan.
" bukan nya itu bagus. itu artinya kak Alex semakin populer" sindirku. sambil mendelik tak suka kearah mereka" oo lihat lah. bahkah mereka secara terang terangan menyatakan perasaan mereka, waaah sepertinya kak Alex cepat dapat pengganti nenek sihir itu" lanjutku sarkastik sambil menunjuk kearah mereka dengan daguku.
" tapi sayangnya kakak tidak suka mereka, tapi.."
" aa tentu saja. kakak kan suka sama tu nenek sihir" potongku.. kak Alex berdecih kesal
aku memasang senyum kemenangan melihat tampang kesalnya
"kakak sukanya sama kamu, My Princes" balas kak Alex dengan senyum menyebalkannya.
