(69) Our Enemy

3.4K 120 5
                                    

hy guys .. Ae Updet lagi ni.. 

hati hati typo ya guys.. belum sempat revisi soalnya 

ok selamat membaca guys. jangan lupa vote dan komennya ya :)

****)

Sebuah ruangan yang didominasi warna hitam itu terllihat semakin gelap dengan minimnya cahaya yang menerangi. Disudut ruangan di depan jendela besar terdapa sebuat meja kecil dengna satu buah kursi besar nan nyaman. Sedangkan diatas meja tersebut terdapat setangkai mawar merah yang beberapa kelopaknya mulai berjatuhan dari tankainya. Tapi seolah sang pemiliknya enggan untuk menggantinya dengan yang baru. Seolah bunga itu menggambarkan dirinya yang sampai sekarang tidak akan pernah mengganti obsesi maupun tujuannya

"kau terlalu ketat dikawal sayang, kalau seperti itu akan susah untuk kita saling berdekatan. " gumamnya sambil menapa sedih bunga mawar merah diatas meja nya

"apa aku harus merebut mu dari mereka" ucapnya lagi. .semakin terdengar miris

"apa kamu akan mengingat pertemuan pertama kita" sebuat senyum mengerikan terlukir di wajahnya. Mengiingat bagaimana gadis kecil itu terus berteriak meminta tolong. Dan menatapnya ketakutan

"tapi kenapa sekarang kau tidak menatapku seperti itu lagi, kau menentang ku Alexsa" ucapnya marah. Sebuah gelas berisikan anggur merah di genggamannya seolah ingin remuk akibat genggamannya yang semkain erat.

" seharus nya kamu takut padaku, dan kemudian terus memohon agar aku melepaskanmu. " Beny meremukkan gelas itu marah

"tapi kenapa kau malah meminta bantuan lelaki Brengsek itu. dia tidak sebaik yang kamu lihat. Dia yang sudah membuat keluargaku hancur , karena pesta sialannya itu. kami kehilangan tranaksi terbesar kami. Karena dia kami harus berhadapan dengan polisi" Beny semakin berucap penuh emosi, bahkan sekarang dia mulai berteriak prustasi.

"tunggu saja sayang, aku aan mengambilmu dari mereka. Agar aku lebih leluasa menghancurkan mereka, setelah semuanya, kita aan bersatu sayang. Iya aku akan segera menjemputmu" Beny tertawa senang, bagaikan orang kesetanan. Tawa itu terus terdengar semakin ketas seolah dia menikmati apa yang akan dia lakukan.

*****(

"Alexx sayang" wanita dengan surai merahh itu memeluk leher Alex, sambil mengecup bibir Alex pelan

"kamu ninggalin aku" AL yang melihat itu menatap geram. Lelaki Amnesia di depannya ini malah dengan tampa rasa bersalah mengajak karin untuk tidur bersamanya. Siapa yang tidak tahu apa yang mereka lakukan, melihat bagaimana banyaknya tanda kemerahan di tubuh karin yang minim pakaian itu

'sepertinya tadi malam sangat panas" Devon yang baru saja kembali dari acara jogingnya menatap penuh makna kearah Alex yang masih dengan sanatianya melahap sarapannya

"tentu saja, kami melewati malam yang menyenangkan" ucap karin smabil memmeluk lengan Alex manja

"Lepas!!, sebelum kau ku usir dari sini karin" Daniel menatap mengejek kearah wanita di samping sahabatnya itu. sahabat Brengseknya memang tidak pernah berubah. Karin yang mendengar itu, menatap kesal lelaki yang baru diberikan kenikmatan tadi malam olehnya.

"bisakah kau bersikap lebih lembut padaku Alex" tanya karin kesal, walaupun lelaki itu Amnesia. Tapi faktanya lelaki ini masih saja tidak bisa di raihnya.

"pergi dari sini, kau mengganggu pagi ku karin" ucap Alex dingin. AL menatap tak percaya , dia pikir Alex akan bersikap manis pada wanita yang sedang mereka waspadai itu..

"Alexx" karin masih berusaha mengggoda Alex, sebelah tangannya sudah mengelus kejantanan Alex di balik celananya. Alex yang tahu keinginan Karin tersenyum sinis. Karin yang merasa usahanya tidak sia-sia semakin gencar mengoda Alex.

My Possesive Brother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang