(39). Apa ada yang aku lewatkan?

6.1K 196 23
                                    


hati hati typo bertebaran guys :)

****

Angin masih berhembus pelan, menebarkan semerbak aroma rerumputan yang diterpa hujan. Seakan tak cukup sampai di situ, angin masih saja menghempaskan dirinya kekurumunan para bunga. Membawa aroma harum itu sampai dia berbaur dengan harumnya rerumputan yang mencerminkan betapa tadi malam hujan sempat turun menerpanya tanpa seorang pun tahu.

"menenangkan" gumam seorang pemuda sambil meminum coklat panasnya. Suasana Pagi yang menenangkan di lihat dari jendela kamar hotel yang di tempatinya.

Lelaki dengan seribu rahasia itu memalingkan pandangannya, saat mendengar keributan di luar kamarnya.. seolah tertarik untuk mendekat. Ken bangkit dari kursinya melangkah menuju sumber suara pengganggu paginya itu,

"apa kalian tidak bisa membiarkanku menikmati pagiku" ucap Ken kesal,, saat melihat siapa tersangka tersebut.

Alex yang mendengar suara sepupunya mengangkat tangan pertanda menyuruh lelaki itu diam.. tidak mengganggu perdebatannya dengan gadis di depannya.

Ken menatap kesal, seharus nya dia yang menyuruh dua manusia pembuat onar ini diam,  tetapi kenapa sekarang malah dia yang di suruh diam..

" kalian akan mengganggu penggunjung hotel  lainnya" ucap Ken yang berhasil membuat kedua manusia di depannya itu menatapnya Aneh..

"apa di lantai ini pernah di kunjungi oleh pengunjung lain selain kita. "tanya Alex mencemooh.. lantai teratas hotel ini . hanya ada beberapa kamar tidur, ruang bersantai untuk mereka,. Beberapa fasilitas lainnya yang khusus untuk pemilik hotel ini.. dan Ken menyesali kebodohannya, betapa dia lupa akan hal itu. Dan semua ini karena kekesalannya.

"Ken Bodoh' lanjut Lexsa yang semakin membuat Ken kesal

"lanjutkan saja pertengkaran kalian, lebih baik gue pergi, bisa gila kalau gue tetap disini" balas Ken frustasi, ikut kedalam pertengkaran mereka itu hanya akan membuat paginya buruk.

Lexsa mengangguk semangat. Saat mendengar perkataan Ken tersebut. Tapi ada yang dia lupakan , bukannya seharusnya dia harus menjauh dari lelaki ini. Kenapa dia malah ikutan mengusir Ken tadi.

"lo ikut gue" ucap Alex tegas sambil menarik tangan Lexsa, tapi yang ditarik malah tetap ditempat seolah tak ingin beranjak.

"lepas.. !! gue gak mau" tegas Lexsa ,

Ken kembali menongolkan kepalanya melihat dua maklhuk di depan kamar nya itu.

"apa tadi malam terjadi sesuatu, apa ada yang gue lewatkan"tanya Ken penasaran ekpresi prustasi dari Alex yang dia lihat tadi, dia yakin kalau terjadi sesuatu tadi malam ...

"tidak ada' jawab mereka kompak... Ken makin menatap heran.. dugaannya benar ada sesuatu yang terjadi di antara mereka berdua, tapi apa.. dia tak tahu.. tapi entah lah, sudah lebih dari dua tahun dia tidak bersama kedua anak manusia di depannya ini. Mana mungkin dia langsung bisa tahu apa-apa saja yang telah terjadi.

"kami pergi" tegas Alex lagi , sambil menarik Lexsa agar mengikutinya kearah kamar mereka , kamarnya..meninggalkan Ken yang masih dengan kepenasarannya.

"mereka aneh" gumam Ken. Yang kemudian mulai menghilang di balik pintu.

Lexsa mengeram kesal, apa ia tidak bisa lepas saja dari kakaknya yang gila ini, belum cukupkah tadi malam dia di buat terkejut dengan apa yang di dengarnya..

"berhenti menarikku Alex" Alex membeku, rasanya dia tak percaya adiknya, gadis ini memanggilnya dengan nama kecilnya, tidak ada embel- embel kakak lagi. Apa sebegitu bencikah gadis ini padanya..

My Possesive Brother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang