Mungkin ini yang terbaik untuk kita
****
**
*Robecha kembali mengusab air matanya yang kembali mengalir.. putra nya koma, putranya karena suaminya dan putrinya yang masih belum sadar karena ulah mereka, apa yang sebenarnya yang telah dia lewatkan, sampai dia bahkan tidak tahu apa yang dilakukan putra putrinya sampai dia tidak bisa mencegah semua ini..
"sudahlah sayang" Robecha menatap tajam lelaki yang sekarang sedang menenangkannya, kalau saja lelaki ini tidak keras kepala, kalau saja dia membantu putrinya untuk menghentikan lelaki ini, semuanya pasti tidak akan seperti ini
Kalau saja
"dimana cucu-cucuku" Robert segera bangun saat melihat Carla datang dengan tangan kanannya Cristy Benshon yang selalu menemani wanita tua ini.
Carla segera melihat kedalam ruangan di depan mereka, disana Alex dan Lexsa terbaring lemah dalam ruangan yang berbeda
"apa yang kau lakukan hah" Carla langsung memburu Robert dengan pertanyaan nya, disana cucu-cucunya sedang terbaring lemah, yang satu dengan luka di kepala, kaki yang sudah di obati dan wajah penuh lebam, tidak mungkin cucu keras kepalanya itu berkelahi dengan orang lain kalau bukan dengan Robect. Pasti ada sesuatu yang terjadi, dia terlalu pandai untuk ditipu oleh kedua orang ini.
"mereka berpacaran" Carla menghela nafas lelah, tidak ada sedikitpun raut marah di wajahnya.
apa yang harus di sembunyikan lagi, seharusnya Alex bisa menunggu satu tahun lagi, menjaga rahasia ini dengan baik, karena dia tahu Robert tidak akan membiarkan hal ini terjadi.
"apa mama sudah tahu "Robert tertawa sumbang menertawakan kebodohannya, sekarang dia tahu kenapa dia tidak mencium bau busuk ini. Carla juga ikut campur ternyata
"dan mama menutupinya dari kami, apa mama membiarkannya, demi tuhan ma, mereka itu saudara" Robect terus menggeraskan hatinya, terus menyakinkan hatinya kalau ini salah, kalau ini harus di hentikan sekarang juga
" terus mengapa, apa ini cara kamu menghukum mereka, kau tahu bahkan hanya Lexsa yang bisa membuat Alex meninggalkan kebiasaan buruknya. Hanya Lexsa," Carla menatap tajam putranya, apa begini cara Robect menyelesaikan masalahnya.
"dan apa yang kamu lakukan, menyakiti mereka?., kau bahkan tidak bisa menghentikan kegilaan anak mu itu" Carla berucap murka, sudah sejak lama dia menutupi hal ini, sudah sejak lama dia menahan semua kekesalannya. Baru saja dia bernafas tenang saat cucunya itu sudah berubah dan itu karena kemarahan Lexsa. Dan sekarang cucunya itu harus menelan pil pahit kekecewaan karena ulah orang tua mereka..
"demi tuhan ma mereka itu bersaudara, ini salah, aku akan mengirim Alex ke amerika, bukannya dia ingin kuliyah disana, aku akan mengurusnya. "Robert berucap mantap, sambil sesekali matanya menatap kedalam ruangan dimana putranya sedang diperiksa oleh dokter
Carla membuka mulutnya ingin menyela, sebelum pintu ruangan Alex terbuka lebar, disana Dimas sepupu cucunya sedang berdiri menatap sedih kearahnya
"Alex.." Carla menahan nafas, seolah akan ada hal yang lebih buruk lagi yang akan dia dengar
"bagaimana keadaan Alex, Dim" Carla bertanya tak sabaran, dia harus tahu. Dia sudah tahu kalau cucunya itu koma, tapi keadaan cucunya itu semakin memburuk setelah beberapa saat setelah dokter keluar dari ruangannya tadi, sebelum dia tiba disini
"Alex mengalami Amnesia sementara.."
"APA!"
Carla menatap tak percaya seolah hatinya sudah hancur, dia tidak peduli lagi dengan apa yang akan di sampaikan Dimas lagi, yang dia pikikan hanya satu, bagaimana hancurnya dunia kedua cucunya kedepan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Brother (END)
RomanceAlexsa Willson. ----- "aku mencintaimu" ucap lelaki tampan ini, aku mencoba mencari kebohongan dimatanya, tapi hanya ada ketulusan disana. dia semakin dekat dengan ku, membelai pipi ku lembut seolah aku adalah porselen yang mudah pecah. aku me...