80. aku mohon, bangunlah!

4.6K 131 10
                                    

Langkah kaki terdengar cepat, suara teriakan dan makian terdengar begitu keras. Alexsa menyorot dalam, kedua sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman tulus dengan jantungnya berdetak senang.

Ia benar-benar senang.

"Cepat cepat !!" Karin langsung melangkah cepat, sepertinya mereka sudah ketahuan. Di depannya Beny mengumpat kasar. Bagaimana mungkin mereka bisa ditemukan secepat ini.

"BRENGSEK"

Lexsa menangis senang sekaligus sedih, lelaki itu selalu datang padanya kapanpun ia butuhkan, tapi fakta yang baru saja ia dapatkan sudah cukup membuatnya merasa hancur. ia hancur bahkan sebelum di hancurkan oleh musuh mereka. Lelaki itu datang dengan semua lelaki dalam keluarganya, bahkan mantannya juga ada disana, menodongkan pistol kearah musuhnya.

Mereka semua ada disana, Untuk menyelamatkannya.

"Kakak" gumam Alexsa dengan air mata yang terus mengalir, menatap marah sekaligus takut kearah lelaki itu, lelaki yang ia cintai.

"Selamatkan aku!"

***

"Bawa dia ke mobil, " Karin menatap heran, mereka sudah hampir mencapai dermaga, dan sekarang, Beny menyuruh orang-orangnya membawa Alexsa kembali ke mobil.

sebenarnya apa yang Beny rencanakan. Ini jelas di luar rencana. Mereka sudah sepakat Alexsa harus mengalami hal buruk itu lagi, lalu kenapa Beny memaksa mereka mundur.

"Hentikan mereka!" Alex berteriak murka, saat di depannya Alexsa di seret paksa oleh orang suruhan beny

DORRR

Bunyi peluru yang di lepaskan, melesat cepat menumbangkan seorang lelaki bertubuh kekar, yang sedari tadi menyeret Alexsa dengan kasar.

Alex tersenyum puas. Dengan cepat ia bergerak maju, sebelum musuh semakin jauh. Ia tidak boleh kehilangan Alexsa, ia harus menyelamatkan Alexsa

"AAAaaaa" Lexsa berteriak takut, di depannya lelaki itu bersimpuh darah sudah tak bernyawa. rasanya dia ingin pingsan sekarang juga, tapi lagi dan lagi dia di paksa untuk kembali sadar. Saat tangannya di tarik paksa oleh orang lain.

Sial! Andai saja tenaganya cukup kuat untuk menjatuhkan lelaki yang menyeretnya. Sudah pasti sedari tadi sudah ia lakukan.

"Beny, lepas! lepaskan aku!" Lexsa memberontak takut sekaligus marah, sebagian dari dirinya tidak menginginkannya untuk masuk ke dalam mobil yang terparkir indah di depannya. Ia tahu akan ada hal buruk lainnya yang akan terjadi, ia harus membebaskan diri. Alex sudah ada disini, ia harus memudahkan Alex untuk menyelamatkannya.

Walaupun itu rasanya mustahil. Ia harus berusaha

"Lepaskan dia brengsek." Beny menatap tak percaya di sekelilingnya berdiri pria berbaju hitam yang bahkan beberapa dari mereka pernah dilihatnya berkeliaran di pasar gelab.

Sebenarnya siapa yang sudah membantu Alex, kenapa Alex bahkan bisa mendapatkan bantuan sebesar ini. 

"Kau tidak akan bisa lepas Beny" Beny menatap ken penuh tanya. Dari dulu dia penasaran dengan Kenzo. Dia tau lelaki itu bukanlah orang yang bisa dia singkirkan semudah itu. siapa Kenzo sebenarnya. Kenapa para pria bertubuh besar itu bahkan menunduk hormat didepan Kenzo sebelum kembali mengarahkan senjata mereka kearahnya.

"Kakak" Alexsa berteriak dengan suara tertahan. Alex menggeram kesal, sekarang bahkan dia juga harus menghadapi semua anak buah Beny ini padahal didepannya Alexsa sudah menunggu untuk dibebaskan.

Ia harus cepat!

Beny mengeram kesal. Ia menodongkan pistolnya ke kepala Alexsa. Membuat Kenzo langsung mengarahkan senjata lelaki itu kearahnya.

My Possesive Brother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang