.
Hy guys Bertemu lagi ni kita hehe. Di chapt baru pastinya.
So guys jangan lupa vote dan komennya ya guys... di tunggu ok...
****
**
Alex menatap bingung gadis di depannya. Ini sudah hari ketiga dimana dia pertama kali mendapati Alexsa dengan ekspresi terkejut, dan setelah itu Alexsa bertingah bagaikan menyembuyikan sesuatu hal dari Alex.
" hy Bro... ada apa, lo hilang fokus dari tadi" ucap Xarly sambil menepuk pelan bahu Alex yang memecahkan lamunannya di tengah-tengah latihan mereka.
"untung saja ini bukan disekolah, kalau tidak, gue yakin lo sudah dimarahin Pak Romi, A." Lanjut Xarly sambil tertawa cengengesan melihat tampang kesal teman nya..
Ya sekarang mereka sedang bermain basket di lapangan basket yang memang di sediakan di komplek perumahan Alex. Yang sengaja mereka datangi sepulang sekolah tadi dan kebetulan lapangan itu sedang kosong, sehingga hanya ada anggota tim basket Alex di sana dan juga teman teman Lexsa yang juga ikut kesana.
"yok latihan lagi" ajak Alex tak mengubril ocehan Xarly yang menurutnya hanya akan memangcing emosinya saja yang memang sekarang dalam mood yang buruk.
"oi lo kacangin gue.. oii kapten" teriak Xarly kesal deenggan memanggil Alex dengan panggilan yang dia tak suka.
Kapten..
Alex menatap tajam kearah Xarly yang sekarang sedang memasang wajah tak berdosanya. Alex menghela nafas pelan seolah sedang mengatur emosinya akibat ulah teman basterannya itu.
"sudah lah Lex,, biakan saja tu anak" ucap Reno sambil memukul pelan bahu Alex mencoba menemangkan
Xarly memasang wajah kesal karena rencananya mengganggu Alex harus gagal karena ulah reno.
" lo tentu gak mau berakhiir sekaratkan kan, dia sekarang dalam mood siaga dua" ucap Daniel yang entah sejak kapan berdiri disampingnya.
Xarly menghela nafas pastrah,. Dari pada harus menerima amukan rekan satu timnya sekaligus teman dekatnya itu lebih baik dia mengurungkan niat jahil nya itu.
"pilihan yang tepat" ucap Dion yang kembali masuk kelapangan setelah meminum air mineralnya di ujung lapangan beberapa menit yang lalu.
"ooi apa kalian kesini mau main atau mau bergosip hah" teriak Alex dari tengah lapangan dengan wajah memerah menahan amarah. Nampak begitu jelas dimana rekan satu timnya itu.
"kenapa tu anak, lagi PMS?" ucap Dion yang sedang mendrible asal bola orange di tangannya.
. Perempatan siku muncul di kening Alex mendengar sindiran halus rekan satu timnya itu.
"oi" teriak Alex lagi dengan suara lantang sambil melempar asal bola tak berdosa itu kearah teman temannya, Lexsa yang mendengar itu langsung menoleh kearah asal suara kekesalan kakaknya itu.
"ya kapten" balas mereka kompak seolah memancing emosi Alex dengan panggilan paling sensitif ditelinganya itu.
Reno langsung berlari sambil mendribel bolanya seolah mengkode ke rekan-rekannya yang lain kalau permainan sudah di mulai.
Lexsa menatap aneh kearah kakaknya. Tidak biasanya Alex bermain basket dengan emosi yang meluap seperti sekarang ini.
"perasaan gue saja atau apa. Tapi kak Alex seperti sedang melampiaskan emosinya sekarang" komentar Bella meluncur dengan mulusnya dari bibirnya yang sedari tadi terkatup rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Brother (END)
RomanceAlexsa Willson. ----- "aku mencintaimu" ucap lelaki tampan ini, aku mencoba mencari kebohongan dimatanya, tapi hanya ada ketulusan disana. dia semakin dekat dengan ku, membelai pipi ku lembut seolah aku adalah porselen yang mudah pecah. aku me...