(61). Dia kelemahanku, dia kekuatanku.

3.6K 150 7
                                    

hy guys... hati2 banyak typo masih. jangan lupa vote dan komennya ya guys.

ok selamat membaca.

*^/#((&^$$
***^/$

Sudah hampir 24 jam kedua pasangan ini sibuk dengan urusan nya mengurus pemindahan pengobatan putra mereka. Robecha yang sejak keberangkatan mereka terus mendiamkan Robect yang sibuk dengan urusan nya.. Dimas masih dia tugaskan untuk menjaga putri mereka yang masih enggan bangun itu, walaupun dia tidak dalam keadaan koma, tapi sepertinya ada bagian dari diri putrinya  yang tidak ingin dia bangun, apa tidur putrinya itu terlalu nyenyak sampai tidak ingin melihat wajah khawatir orang tuanya.

"kita akan kembali hari ini, urusan kita sudah selesai " Robecha hanya mengangguk mengerti, lagi pula baginya pria di depannya ini sedang tidak bisa di bantah. Dia sudah khawatir setengah mati dengan keadaan putranya yang dipaksa pindah rumah sakit dalam keadaan koma. Dia seorang dokter, dia cukup mengerti dengan keadaan putranya, kalau saja dia mencegah suami nya malam itu, pasti keadaan nya tidak akan seperti ini. Tapi penyesalan selalu terjadi di akhir bukan?

Lelaki ini. Kenapa begitu keras, bahkan tangan yang menarik tangannya sekarang terasa begitu kasar, tidak seperti biasanya. Kekecewaan yang mereka terima sudah merubah segalanya. Dia cukup tahu tentang itu.. mungkin dengan memisahkan kedua anaknya. Itu akan lebih baik.

Salahnya yang terlalu membiarkan kedua anaknya dekat terlalu intim, sampai hal ini terjadi.

***&

Beberapa barang kembali jatuh, bukan karena dibanting, melainkan karena kecerobahan seorang wanita yag sedang menarik tas kecil di atas meja riasnya sampai farfum mahalnya berhamburan dilantai, seorang lelaki yang baru saja selesai memakai baju nya kembali berdecih kesal.

" bisakah kau sabar sebentar, dia tidak akan lari. "wanita yang menjadi sasaran kata-kata pedas itu, langsung menatap tajam sosok lelaki tampan yang sedang mengambil Handphonenya yang sejak tadi di letakkan diatas kasur.

" apa kau pikir sahabat ku akan baik-baik saja. Aku sudah hubungi Salsa, bella dan monica mereka pasti sudah ada disana. " Feby menatap garang. Dia sudah cukup terkejut dengan kabar yang dia dapatkan tadi pagi. Tentu saja kabar itu bukan dari orang tua Lexsa, melainkan dari dokter yang ada disana, Sahabatnya itu di rawat di Robecha Hospital milik Robecha Alona Wilshon. cukup beruntung kakak lelakinya Nathan seorang dokter di sana. Dia harus bersyukur akan itu, walaupn dia pernah mengumpat kesal karena harus menjadi pewaris perusahaan keluarganya . Feby Afriandra. pewaris tunggal dari AF property yang bergerak di bidang  property.

"bisa kah kau tenang sayang" Devon berusaha selembut mungkin, dia cukup bodoh dalam hal mengendalikan emosi, dan bisa dia lihat sekarang dia yang berusaha menenangkan kekasihnya malah semakin membuat gadis itu menatapnya tajam

"sahabatku belum sadar, dan ini sudah hari ketiga. Dan Alex malah di rawat di Amerika sekarang, apa kau tahu bagaimana hancurnya perasaan sahabatku saat dia sadar nantinya. Saat dia tahu kakak kesayangannya tidak ada disana" seolah kerasukan setan dari mana . Devon langsung meloncat kesenangan, seperti baru saja mendapatkan imformasi yang sangat dia butuhkan. Melihat senyum senang di wajah kekasihnya. Feby langsung melempar dompet nya kearah Devon kesal

"aku harus segera memberitahukan AL. Dia pasti akan senang mendengar ini, sebentar ya sayang aku telpon sahabat gila ku dulu" FEBY menatap murka

" YAAAAA " Feby berteriak nyaring, saat melihat Devon sudah menghubungi seseorang, dan bahkan sudah berbicara dengan orang di seberang sana

" iya benar, aku tahu dari Feby, dia di rawat di Robecha Hospital, kau harus segera kesana, ini kami.."

Feby menatap tajam Devon didepannya yang masih sempat-sempatnya lelaki itu melotot kearahnya karena Hand Phon lelaki itu yang direbut paksa.

My Possesive Brother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang