(56). Jangan Mengancamku

3.8K 140 20
                                    

Hy guys hati hati banyak typo bertebaran

****^

****^

Tinggal menghitung hari, rasanya tidak lama lagi. Waktu bejalan begitu cepat bukan. Ujian kelulusan yang sudah diselenggarakan oleh semua sekolah di Indonesia beberapa minggu lalu. Kini siswa kelas 3 sudah diliburkan mengingat tidak ada yang perlu mereka pelajari lagi.

"KENAPA KAKAK JUGA MENYERET KU UNTUK BOLOS, YANG LIBUR KAN KAKAK, AKU ENGGAK"Lexsa berteriak geram,  dia yang seharusnya sekarang berada di sekolah dan ikut membantu teman-temannya mempersiapkan acara perpisahan untuk kakak kelas mereka . malah dia disini terkurung dengan kakaknya yang sedang menikmati cemilannya itu.

"kamu tega ninggalin kakak disini, dirumah sendirian" Lexsa menutup telinganya kesal. Ini sudah yang kesekian kalinya, kakaknya  melayangkan protesan yang sama

"kan gak ada yang larang kakak untuk kesekolah bukan, gak ada" Lexsa menatap geram, kakaknya ini masih saja menatap geram atasnya, sebenarnya disini siapa yang harus marah, kenapa malah dia yang terlihat sedang berbuat salah

"gak enak" balas Alex yang berhasil membuat Lexsa melempar bungkusan cemilan ditangan nya

"kalau gitu kakak kekantor sana, atau ke Singapura bantu Dady, biar Dady sama Momy cepat pulang" Alex menggelengkan kepalanya cepat

Belum waktunya dia turun tangan di perusahaan

" gak mau nanti kamu malah ambil kesempatan untuk ketemu mantan kamu itu" Lexsa memutar matanya bosan., siapa juga yang mau bertemu mantan, lagi pula dia harus kesekolah bukan,.

" tu kan kamu diam bearti benar kan. Pokoknya kalau aku libur, kamu juga harus libur. Lagipula pasti kalian sibuk mempersiapkan acara untuk kami kan,,, pasti gak belajar juga kan. Udahlah libur aja"

"kakak pikir Grandma akan  mentolerir kalau aku libur terus, bisa bisa aku kenak marah" protes Lexsa, kakak nya yang satu ini benar-benar memang

" mana berani Grandma. Kamu kan cucu kesayangan Grandma, dan lagi  yang akan mengurusi yayasan sekolah itu nanti adalah kamu. Mana mungkin Grandma marah" bantah Alex yakin

Dia yakin. Ingin menghantam kepala Alex dengan vas bunga didepannya sekarang

" cucu Grandma itu banyak kak. Kak Ken kan ada.. atau kak Eve, kak Dimas, kak viola mereka punya hak untuk mimpin yayasan itu kak'"Protes Lexsa cepat

"gak. Pokoknya kamu yang akan jadi pewaris Grandma, mereka udah punya bagian masing-masing. Dan juga grandma mana mau, sekolahnya disulap jadi rumah sakit sama Dimas" Alex masih mempertahankan pendapatnya

"kakak keras kepala, aku mau sekolah titik' Lexsa berucap kesal sambil beranjak pergi dari teras belakang

" hy mau kemana. Kamu gak boleh sekolah hari ini, kalau kamu sampai pergi sekolah, aku akan pergi jalan sama Karin , kami bahkan akan makelove" Alex tersenyum senang ancamannya berhasil, Lexsa membalikkan badannya dan berjalan kearahnya

Lelaki ini mengancamnya eh,

"aku tidak main-main Lexsa, kalau kamu beraniii

PLAAKk

Alex tidak sempat melanjutkan kata-katanya, saat tangan Lexsa mendarat mulus di pipinya

Gadisnya menamparnya.

'kalau kakak berani melakukannya, jangan salahkan aku, kalau aku tdak akan pernah mau bertemu lagi dengan kakak " ancam Lexsa sambil berlalu pergi meninggalkan Alex yang masih mematung tak percaya, dengan apa yang terjadi

My Possesive Brother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang