(17) Your Nomber

8.2K 276 4
                                    

Hy hy Guys

Aku punya kabar gembira ni 👏👏👏👏

Novel aku "broke A Heart"

Sudah tersedia dalam versi 🤩🤩🤩

👉 e-book
👉Pdf

👏👏👏

Untuk yang mau E-BOOK nya, bisa langsung Cek on Play Store ya.

Yang mau Pdf nya bisa langsung Chat aku 👏👏👏👏🤗🤗🤗

🤩🤩🤩🤩

***
*
*

suasana yang menyenangkan khas siswa SMA, selalu menyenangkan untuk diperhatikan. begitu juga dengan IHS, tempat para anak-anak dari kalangan elit menuntut ilmu.

begitu juga dengan dua orang siswa yang nampak sangat mencurigakan yang memasuki lingkungan IHS atau IS seolah tidak sabaran. seperti mencari benda berharga yang hilang, seperti itulah mereka.

beberapa siswi yang melihat mereka memekik histeris, seolah tersihir oleh ketampanan yang mereka miliki tanpa mencurigai dari sekolah mana mereka berasal.

Padahal jelas sekali, mereka bukan siswa IHS.

jam pelajaran yang baru saja berakhir berhasil membuat mereka jadi pusat perhatian walaupun baru setengah dari siswa IHS yang keluar dari kelas mereka sedangkan sebagian nya lagi, masih berada dalam kelas  dengan guru yang sepertinya sangat betah berada di dalam kelas yang sangat nyaman itu.

"siapa mereka " bisik seorang siswi sambil melirik dengan centilnya kearah objek pembicaraan mereka

"aaa itu kan" pekik seorang gadis lagi sepertinya sudah tahu siapa mereka. beberapa gadis lainnya yang berdiri di dekat   gadis tadi langsung berpaling seolah bertanya siapa mereka.

"itu Al dan Davit anak Klub basket dari SMA Laksanaa " bagai memori yang sedang berputar, begitulah yang terjadi pada mereka. mulut yang menggangga seolah tak percaya. Dengan mata yang terus menatap Al dan David takjub.

''YAAAAAA"

"brisik" ucap Al kesal, jelas dia merasa terganggu dengan pekikan histeris para gadis.

" wah. ternyata siswi disini cantik-cantik juga" ucap David dengan wajah bersinar senang.

" ooo  lo mau nyari cewek baru" ucap Al menatap curiga, "  gue pikir Diva, bakalan senang putusin lo" ucap Al sinis, mengingatkan Davit pada pacarnya di SMA Laksana. David yang mendengar itu mendelik kesal padahal dia hanya bercanda.

" lo benar-benar tahu cara merusak suasana Alcio" balas Davit sambil mendesah frustasi.

mendengar namanya di panggil seperti itu, Al tersenyum miring, seolah mengejek temannya yang sudah mati kutu.

My Possesive Brother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang