soryy ya guys, lagi slow updet ni lagi sibuk kita haha.. ....
so happy reading
*****
Suasana temaram dari ruangan yang bercorak hitam itu semakin menambah kelam Susana disana. Seorang wanita yang baru saja memasuki ruangan itu segera mencari sakral lampu dan menghidupkannya, dua sosok yang mengikutinya dari belakang menatap jengkel dengan arsitektur ruangan itu yang sangat berbeda dengan ruangan lainnya.
Gelap
Gelap
Membuat Suasa Hati mereka semakin kelam saja.
"Apa Mommy tidak berniat mengubah ruangan ini?" tanya Robert heran.
"diamlah Robert, kita bukan ingin membahas itu sekarang" Carla menatap bosan anak sulungya itu. Tidak sadar diri sekali. Padahal ruang kerja Robert juga mengusung tema hitam dengan ornamen kayu coklat yang tidak jauh berbeda dengan ruangannya.
"Apa? kau masih keras kepala" Carla menatap tajam lelaki di depannya yang masih saja mengggenggam jemari istrinya erat. "gara-gara keras kepalamu itu, citra perusahaan kita jelek, dan tidak menutup kemungkinan, harga saham perusahaan kita akan jatuh, dan para investor menarik semua investasinya. " Robert menatap tajam ibu kandungnya itu. Dia tidak selemah itu sampai tidak bisa menstabilkan perusahaannya.
"aku tahu Mom, dan tentu Mommy tahu putri ku masih belum ditemukan, apa pantas kita membahas ini sekarang" Robecha mengusab lengan suaminya lembut, berusaha menenangkan suaminya itu.
Carla menghela nafas pelan, ia juga menghawatirkan cucunya. Mana mungkin ia tidak mengingat cucu kesayangan nya itu.
"Jangan lupakan dia itu bukan putri kandungmu. Dia adalah putri dari sepupu jauhmu. Apa itu juga kau lupa mereka halal untuk menikah, dan kau malah menutupinya dari publik" Robet berdecih kesal, itu memang kesalahannya. Tapi tetap saja Alexsa itu putrinya dan publik pun tahu itu
" mommy lupa?, berapa kali Alexsa berada dalam bahaya saat dia kecil, bahkan saat dia baru berumur satu bulan, dia hampir menjadi korban penculikan, apa aku salah kalau aku menutupinya, aku tahu dia bukan putri kandungku, tapi tentu Mommy ingat apa yang diharabkan Andrew sebelum dia meninggal, putrinya adalah pewaris tunggal semua kekayaannya, bahkan gadis itu sudah menantang maut dari dia kecil. Apa salah aku melindunginya, apa salah kalau aku membuat publik tahu bahwa Alexsa Alona William sudah meninggal, apa salah kalau aku mengubah semua biodata tentang dia. Membuatnya menjadi putri kami, Alexsa Willshon" Carla tahu, putra nya ini sangat menyayangi putri angkatnya itu, dia tahu Andrew Chandra William putra dari kakak perempuan nya itu sudah menjadi sahabat Robert dari kecil, dia tahu bagaimana perasaan putra nya itu. tapi bagaimana pun semua nya harus segera kembali ketempat semula.
Publik harus tahu, pewaris sah Andrew malah hidup. Pewaris sah Adira Alona William masih hidup.
"Publik harus secepatnya tahu, Alexsa Alona William masih hidup. Dia adalah pewaris dari William Grup, dia pemegang saham tertinggi yang selama ini kita tutupi, dunia harus tahu, sebelum mereka memutar balikkan fakta dan semakin merepotkan kita" Robecha menatap suaminya memohon, Carla benar, ini semua harus segera diluruskan. Atau mereka akan semakin kesulitan nantinya.
Robert menghembuskan nafasnya pelan. Carla benar. Ia terlalu keras kepala, kalau sampai ada pihak lain yang tahu rahasia mereka tentu ini akan menjadi Boomerang untuk mereka.
"Segera atur semuanya, kita akan memberitahukan semuanya" Carla tersenyum bahagia, dia tahu putranya masihlah seorang lelaki yang sangat menyayanginya dan keluarganya.
"Tentu sayang" dengan cepat Carla menghubungi asistennya. dia harus bertindak cepat sebelum sesuatu terjadi pada cucu kesayangannya itu
Tidak menunggu lama, Carla sudah mendapatkan kabar dari asisitennya. kini saat nya dia dan keluarganya menuju tempat yang akan menjadi saksi bisu dia mengungkapkan semua kebenaran itu. kebenaran yang telah merenggut kebahagian cucu-cucunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Brother (END)
RomanceAlexsa Willson. ----- "aku mencintaimu" ucap lelaki tampan ini, aku mencoba mencari kebohongan dimatanya, tapi hanya ada ketulusan disana. dia semakin dekat dengan ku, membelai pipi ku lembut seolah aku adalah porselen yang mudah pecah. aku me...