Hati hati typo bertebaran guys..
Selamat membaca guys..
)(*&(
***&
Dia yang angkuh mempertahankan egonya sekeras itu, dia yang sombong melihat semuanya semudah itu. Tapi disini bukan hanya dia yang memiliki kuasa. Ini bukan hanya tentang nya
~~~~
~~~
~~
~~
~Suasana pagi yang tenang , tidak ada hiruk pikuk yang tercipa, membawa suasana tenang bagi siapa saja yang ingin bangun kesiangan..
Seorang gadis bergerak-gerak gelisah, sesekali dia menutupi wajahnya dengan selimut tebal berwarna biru yang indah.. sedikit demi sedikit matanya mulai terbuka, berusaha menyesuaikan matanya dengan sinar Matahari pagi yang masuk dari celah celah tirai yan sedikit terbuka dan menerpa wajah cantiknya.,
"kak Alex" gumam nya memanggil lelaki yang sedari tadi malam berada disampingnya..
Lexsa berusaha bangun dari ranjangnya, kaki jenjangnya membawanya menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar kakaknya itu. Mengambil handuk dan melangkah lebih dalam kedalam kamar mandi , sepertinya dia harus segera membasuh badannya yang masih menginginkan kembali ke ranjang itu..
"Princess, kamu sudah banggun"Alex melangkah memasuki kamarnya, berniat membangunkan gadisnya, tapi sepertinya gadisnya sudah bangun,
Alex tersenyum tipis saat mendengar Suara shower yang menyala, gadisnya pasti terlalu lelah, akibat ulahnya tadi malam.. Alex tersenyum senang, semudah itukah menahan gadis itu tetap berada di sampingnya, ini sungguh menyenangkan..
"KAKKKK ALEEEXXXX" Alex menatap horor gadis yang baru saja berteriak memanggil namanya, dan sekarang sedang melangkah kesal kearahnya.
"kakak gila, apa yang kakak lakukan hah" Alex menatap heran, dia tidak mengerti kemana arah pembicaraan ini. Lexsa menatap jengkel dengan ekspresi bodoh lelaki di depanya.
"kakak gila. Bagaimana aku bisa pergi belanja sekarang, kalau leherku merah-merah begini. Bagaimana aku pergi sekolah besok, bagaimana cara menghilangkan ini, " Alex mengangguk paham , ternyata ini.
"maha karya terbaik ku" ucap Alex bangga. tidak peduli dengan tatapan membunuh Alexsa yang sekarang sedang melangkah mendekat kearahnya,. Siap membunuh lelaki dii depannya.
"Hy hyyy ,, ok ok aku minta maaf, " Alex menatap horor gadis yang sedang melemparkan bantal-bantal kearahnya.
"Lexsa stop, hy " Alex masih berusaha, tapi sepertinya gadis di depannya masih ingin menghajarnya,
"pokoknya mulai hari ini, kakak tidak boleh menciumku lagi. Tidak boleh, pokoknya tidak boleh" tegas Lexsa kesal , sambil berlalu pergi dari kamar kakaknya meninggalkan lelaki itu yang sekarang siap melayangkan protes padanya.
" Princess jangan gitu dong,, sayang.. masak kamu tega sih" Alex berusaha mengejar Lexsa yang sekarang sudah pergi ke lantai bawah,
" tidak ya tidak Alex Wilshon" tegas Lexsa yang tetap melangkah pergi meninggalkan Alex yang masih mau mengejarnya itu..
"kita kan tidak sampai melakukan itu Princess" bujuk Alex sambil mengambil tempat duduk di samping Lexsa yang sedang memasukkan roti ke mulutnya..
"sayang ayolah,, lagipula kan.. ' Lexsa menatap horor lelaki disampingnya. Mengapa sekeras kepala ini
"belum kak,, bukan tidak,, hanya belum , " tegas Lexsa.. ya mereka tidak sampai melakukannya ke tahap selanjutnya tadi malam, tapi tetap saja bukan, mereka tidak boleh melakukannya lagi, mereka hanya dua remaja labil yang sedang mencoba berdamai dengan hormon mereka..
"ok ok.. baiklah, maaf untuk tadi malam. Tapi aku tidak janji , untuk berhenti menciummu . ok" Alex berusaha berkompromi disini, tapi tentu dia tahu itu bukan solusi, dia hanya akan memperkeruh suasana. Gadisnya tidak akan membiarkan itu terjadi. Tapi dia hanya mencoba disini.
"dan keputusan ku adalah tidak kak" tegas Lexsa, sambil melanjutkan acara makannya, tidak peduli dengan lelaki di sampingnya, yang masih saja melontarkan protesan tidak terimanya.
***77))
"sebenarnya apa yang kau sembunyikan dari ku Beny" seorang wanita sexy melangkah mendekat kearah seorang lelaki yang sedang menikmati sarapannya.
"sembunyikan? " Beny menatap heran, seolah dia tidak tahu dengan apa yang dipikirkan wanita sexy di depannya yang tak lain adalah sepupu sexy nya.
"jangan pura-pura bodoh Beny, aku tahu selama aku pergi ke jepang, kamu bahkan hanya berpangku tangan menunggu sesuatu" balas Karin sambil ikut menikmati sarapan bersama lelaki Brengsek ini.
"aku tidak mengerti.. Karin.." Beny menatap penuh arti wanita di depannya. Memang bukan hal yang baik menyembunyikan rahasia bukan , tapi rahasia yang diketahuinya ini sangat besar. Dan kalau terbongkar akan ada satu keluarga yang akan hancur, akan ada dua kerajaan bisnis yang hancur, akan ada sekelompok mafia yang selama ini sangat terjaga identitasnya yang akan muncul ke permukaan. Ini sangat menarik untuknya. Tinggal tunggu waktu yang tepat, saat semuanya sudah terkumpul, saat semua bukti sudah ada, barulah sepupunya yang satu ini boleh campur tangan, tapi sekarang biarkan mereka jadi penonton saja , tidak salah bukan?
"jadi bagaimana pemotretannya, bukannya ini pemotretan yang besar, Billiendra" Karin memutar matanya bosan. Nama belakang mereka yang berbeda, ,membuat banyak orang yang tidak tahu kalau mereka itu adalah sepupu, dan dia paling benci saat lelaki ini memanggil nama itu. Nama marga Dady nya, Dady nya yang tidak pernah mengizinkan nya untuk bergabung dengan bisnis gelap keluarga ibunya, daddynya yang terus saja berusaha menjodohkannya dengan lelaki yang menurut Dady nya baik. Lelaki pengecut, yang pasti takut dengan semua bahaya yang dia sukai.. sangat menjengkelkan
" berhentilah memanggil nama itu." Kesal karin
" oo kenapa, bukannya itu margamu'
"hentikan Kear' balas Karin kesal
"kear marga yang kamu inginkan sepupu" Beny tersenyum penuh kemenangan , dia selalu tahu apa yang dibenci sepupunya ini..
"jangan mencoba menyembunyikan apapun dari ku Ben.. kau tahu aku akan selalu tahu nantinya apa yang kau sembunyikan" balas Karin jengkel
"baiklah.. terserah kau saja.. jadi mana oleh-oleh untuk ku" Beny merentangkan tangannya meminta hadiah.
" tidak ada hadiah untuk mu hari ni boy" Karin menatap mengejek,, kemudian berlalu pergi dari sana.
" baiklah aku akan mendapatkan hadiahhku malam ini sayang" teriak Beny, karena Karin sudah melangkah menjauh darinya.
"oo Try me boy" tantang Karin, sambil terus berlalu pergi dari sana..
"kita lihat saja nanti, hahahaaaA" Beny tertawa senang, sepertinya dia selalu mengeluarkan sisi liarnya saat berhadapan dengan sepupunya, sebenarnya siapa yang dia sukai, Lexsa atau sepupunya itu, walaupun tidak ada larangan untuk dia menikahi Karin, mereka hanya sepupu jauh dari saudara perempuan salah satu keluarganya, anak dari bibinya, itulah Nyonya Biliendra..
*(*(((*
Hy guys,
terus dukung cerita Aku ya.. dengan cara vote dan komen cerita ini.
So see you on next Chapt guys ..
Love you AllJ J
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Brother (END)
RomanceAlexsa Willson. ----- "aku mencintaimu" ucap lelaki tampan ini, aku mencoba mencari kebohongan dimatanya, tapi hanya ada ketulusan disana. dia semakin dekat dengan ku, membelai pipi ku lembut seolah aku adalah porselen yang mudah pecah. aku me...