(44) Dasar Gila

4.7K 182 14
                                    

sebuah mobil melaju cepat menuju sebuah apartemen mewah yang menjadi tempat tinggalnya. saat dia ingin menjauh pergi sejauh mungkin dari hiruk pikuk dunia ini.

bunyi kontras sepatu yang beradu lantai menjadi melodi tersendiri yang menggema di sepanjang lorong Daimon Apartemen.. Apartemen milik Af Cloup.

Gadis yang sejak tadi berjalan terburu buru menuju apartemennya yang terletak paling atas bangunan itu..

"eeemmmmm Lepaskan!!" Feby berusaha melepaskan dirinya. tapi tangan Pria yang mendekapnya dengan begitu erat itu. sungguh sangat menyusahkan.

" Devon.. kau.. bagaimana.. kau " Feby menatap tak percaya. lelaki ini . bagaimana bisa dia masuk ke apartemen miliknya. bahkan gedung ini adalah miliknya. bagaimana mungkin ada yang mengganggu privasinya disini..

" lepaskan..!! menyingkir dari ku Brengsek"

" tenanglah honey..." Devon semakin mengeratkan kungkungan tangannya. di kedua sisi tubuh gadis yang berada dibawahnya itu.

Plakkk

" menyingkir dari ku" teriak Feby lagi. rasanya dia bisa gila.. kalau lelaki ini terus mengganggunya.

Devon menatap murka.. rasa perih di pipinya seolah tak dihiraukannya lagi. yang dia ingin. dia membungkam gadisnya ini.

,"emmm, lepaskan"

Feby memberontak sekuat tenaga, perih di bibirnya. yang dicium paksa dan brutal oleh lelaki ini. di tambah dada nya yang rasanya begitu sesak. sekarang.

" jangan menolakku lagi Feby. jangan pernah" ucap Devon mengakiri ciumannya.

Feby meraup rakus udara disekitarnya. lelaki ini bahkan hampir membunuhnya. lagi lagi dan lagi..

" apa kau ingin membunuhku. hah" teriak Feby geram.

" minggir!!" Feby masih berusaha menyingkirkan tubuh lelaki diatasnya ini.

" jangan memaksaku sayang" ucap Devon. sambil menenggelamkan wajahnya diantara bahu dan leher Feby. menghirup aroma yang selalu menjadi favoritnya.

" emmm... Dev.. berhenti" rasanya dia ingin melayang merasakan sapuan benda lunak itu dilehernya.
bahkan tangan lelaki nakal ini sudah mulai mengusap-usap perut ratanya semakin keatas. dan keatas. mencari sesuatu yang selalu menjadi favoritnya..

" eeah Dev.. berhenti . aku mohon. " lenguh Feby lagi. rasanya dia sudah terlihat seperti wanita jalang di luaran sana. dengan bibir bengkak. baju acak - acakan. lengkap dengan lelaki yang sekarang masih mencium rakus lehernya..

" siapa lelaki itu" akhirnya Feby bisa bernafas dengan tenang. tidak ada lagi rangsangan yang di timbulkan oleh mulut nakal lelaki ini. tapi apa yang di dengarnya sekarang benar- benar membuatnya tak bisa bergerak lagi

" lelaki yang mana" Feby bertanya balik. pura-pura tak tahu.

" jangan pura-pura tak tahu sayang" Devon berucap sinis. dia jelas-jelas tahu kalau gadis dibawahnya ini. tahu siapa yang dia tanyakan

" bukan urusan lo" akhirnya Feby mengeluarkan suaranya lagi. berusaha melawan lagi. tak ingin tetap takluk pada lelaki di atasnya ini.

Feby berusaha mendorong Devon. dan berhasil entah mengapa. kali ini Devon seolah mau menyingkir dari atasnya.

" sekarang lo keluar dari sini" ucap Feby sinis. sambil menunjuk pintu kamarnya yang masih terbuka itu.

Devon menatap marah. bukan ini yang dia harapkan. dia ingin gadis ini kembali dalam pelukannya. kembali menjadi miliknya. bukan membangkang seperti ini. dan terus menghindari nya.

My Possesive Brother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang