(52). Believe me!!

4K 139 11
                                    

Hy guys hati-hati typo ya,

Ok happy reading ya guys

Love you all yeahhh

 

Sudah satu minggu berlalu, semuanya sudah berubah, sejak kejadian hari itu. sejak semuanya terbongkar, sejak semuanya menghianatinya. dia sudah tidak percaya, kakak nya sudah membohonginya. dia di paksa untuk percaya diatas semua kebohongan yang berusaha ditutupi darinya. Dia yakin pasti masih banyak lagi kebohongan lain yang belum dia ketahui. dia tahu, dia tidak boleh jatuh lagi kedalam lubang yang sama. Tidak lagi.

"jadi kabar kalau Feby pacaran dengan Devon itu benar" Monika yang hari ini tidak pergi ke ruang penyiaran, mulai mengumpulkan gosip baru.

"iya begitu lah, aku juga baru tahu kemarin. Tapi Lexsa sudah tahu dari lima hari yang lalu" balas Bella, tak kalah antusias

" Lexsa'' Salsa menatap Lexsa penuh selidik

"Apa, kami hanya tidak sengaja bertemu dengan nya dan Devon di Moal yang biasanya kita kunjungi" jelas Lexsa

"wah, mereka bahkan sudah pergi kencan."

" kalian ingat, saat SMP kelas 3, Feby pernah bilang, dia bertemu dengan seorang lelaki di galery seni milik tantenya, dan sejak itu dia dekat dengan lelaki itu" jelas Bella, mengingat masa lalu mereka.

" jangan bilang kalau lelaki itu, adalah ...."Monica menutup mulutnya tak percaya saat Bella mengangguk, ternyata lelaki itu Devon. sahabat dari matan pacar sahabatnya, sungguh dunia ini sangat sempit sekali.

" ya begitulah, kebenarannya" putus Alexsa memberikan kebenaran mutlak kepada tiga gadis yang sedang mencoba menghabiskan cemilan mereka disela-sela keterkejutan mereka.

"menakjubkan sekali"kagum Bella

"BTW, dimana orang yang sedang kita gosibkan itu" tanya Salsa , sambil celingukan mencari sahabatnya yang satu itu.

"entah, dia tidak bilang akan kemana tadi" balas Bella sambil meminum jus jeruknya,

"sebaiknya cepatlah kalian makan, kita harus kembali ke kelas 15 menit lagi. " ucap Lexsa mengingatkan, mereka yang sedang berada di kantin sekarang ini cukup menarik perhatian penghuni kantin, karena para lelaki tampan yang biasa nya selalu bersama mereka kali ini tidak ada disana.

Paling tidak dengan bersama dengan para sahabatnya ini, dia tidak perlu mengingat semua kelakuan kakaknya. Dia sudah menuruti keinginan kakak nya agar dia keluar dari Clup karate, dan itu tepat satu minggu sekarang, sangat kebetulan bukan, kejadian itu dan kejadian dia keluar dari Clup karate sangat kebetulan. dan sekarang dia sedang mencari kegiatan yang lain, untuk menghilangkan semua kebosanan nya, dan untuk menenangkan hatinya.

Orang tua mereka sudah kembali, tiga hari yang lalu dan orang tua mereka bahkan belum menangkap sesuatu yang aneh diantara mereka. bukankah mereka pembohong yang profesional. Bahkan orang yang melahirkan mereka pun tidak bisa menangkap keanehan itu. sangat bagus sekali.

Bahkan dia sudah terjebak dalam cinta yang dibentuk kakaknya. Dia kalah

"Lexsa ayo , kita harus kembali. " tepukan pelan dibahunya, berhasil menyadarkannya dari lamunannya . sahabatnya menatapnya heran.. ahh masa bodoh bukannya mereka harus kembali sekarang , bukan.

" ayoo" Lexsa berjalan cepat di ikuti sahabat-sahabatnya, mereka harus cepat kalau tidak ingin mendapatkan amukan dari guru fisika mereka. Buk Bunga. Wajah selembut bunga dan secantik bunga, tapi ekspresi galaknya tidak bunga banget..

***

"apa semua ini lelucon" geram seseorang dari atas kursi kebesarannya.

"maaf BOs, tapi memang hanya ini yang kami dapatkan" ujar seorang lelaki berbadan kekar sambil menunduk takut

My Possesive Brother (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang