Syafa POV
Aku cuba melarikan diriku apabila Fariz memanggilku .
" Maira ! Tunggu dulu , Maira ! "
Fariz menarik tanganku .
" Maira , please . Saya nak jumpa awak . Saya rindukan awak . Awak tak rindu saya ke ? " aku menoleh ke arah Fariz .
" Fariz , saya pun rindukan awak juga . Ke mana awak menghilang Fariz ? " aku tak mampu nak menipu diri sendiri . Aku betul - betul rindukan Fariz .
" Ibubapa saya hantar saya pergi ke Kanada untuk teman nenek saya dekat sana . Saya minta maaf sebab tak bagitahu awak . Telefon saya hilang . Saya tak dapat nak contact awak . "
Aku hanya mendiamkan diriku mendengar penjelasan Fariz .
" Tapi , awak jangan risau . Saya dah menetap balik dekat Malaysia . Lepas ni , kita boleh jumpa setiap hari . " Fariz kelihatan teruja .
Aku tersenyum .
" Maira , ini anak siapa ? " Fariz menunjukkan ke arah Asha yang sedang berdiri di sebelahku .
" Anak saya . " jawabku .
" Anak awak ? Awak dah kahwin ke...Maira ? " soal Fariz .
Aku menggelengkan kepalaku .
Fariz kelihatan terkejut .
Aku dah agak reaction dia . Memang ini pun reaction orang lain bila dapat tahu yang aku belum kahwin , tapi dah ada anak .
" Mesti awak jijik dengan saya , kan ? " aku menyoal Fariz .
Fariz menggeleng .
" Tak , Maira . Saya tak cakap pun yang saya jijik dengan awak . Saya tak kisah pun . Saya terima awak seadanya . "
" Betul ke awak tak kisah ? " aku menyoal semula untuk mendapatkan kepastian .
" Betul , Maira . " Fariz tersenyum .
Fariz terus pergi ke arah Asha .
" Asha , salam uncle Fariz . " Asha pun terus bersalaman dengan Fariz .
" Nama dia Raysha Darleena . Tapi , nama manja dia Asha . " aku memberitahu Fariz.
" Hai , Asha . " Fariz memegang pipi Asha .
Asha hanya mendiamkan dirinya .
" Nama uncle , uncle Fariz . " Fariz memperkenalkan dirinya kepada Asha .
Fariz kemudian mengeluarkan sebiji gula - gula .
" Asha nak ? " Asha mengangguk laju .
Asha ni pantang nampak gula - gula . Kalau boleh , tiap - tiap hari dia nak makan gula - gula . Tapi , aku larang . Tak elok kalau bagi makan tiap - tiap hari .
" Kiss pipi uncle dulu . " Asha terus mencium pipi Fariz .
" Pandainya dia . Nah . " Fariz terus memberikan gula - gula tersebut kepada Asha .
" Asha , cakap apa dekat uncle ? " aku menyoal Asha .
" Thank you , uncle . "
Fariz tersenyum .
" Mama , bukakkan . " Asha menyuruh aku untuk membuka plastik gula - gula tersebut .
" Mama tak reti lah , sayang . Suruh uncle Fariz buka . "
" Uncle , bukak . " Asha ni mesti dah tak sabar nak makan gula - gula tu .
Fariz membukakan plastik gula - gula tersebut .
YOU ARE READING
𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘
Teen Fiction(UNEDITED) [WARNING: Cerita ini ditulis waktu 2016, and i am a high schooler at that time jadi ada banyak cacat cela dan part yang cringe so read at your own risk, enjoy!] 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐀𝐝𝐚𝐦 𝐂𝐚𝐥𝐯𝐢𝐧 Peribadinya tidak seindah namanya. Ego...