Syafa POV
" Kak El , sorry lah sebab lambat ambil Asha . Sampai Asha kena tidur rumah kak El semalam . Syaf minta maaf sangat - sangat . " kataku .
" Tak apa lah , kak El tak kisah pun . Lagipun , Asha memang ada cakap dekat kak El semalam yang dia nak bermalam dekat sini . " balas kak El sambil mengusap rambut Asha .
" Mama , nanti kita datang sini lagi tau . Acha nak main dengan uncle . " Asha menarik - narik lenganku bajuku .
" Uncle ? " soalku pelik . Uncle mana pula ni ?
" Uncle yang Asha maksudkan tu anak arwah kakak kak El . Kalau tak silap kak El , dia sebaya dengan Syaf rasanya . Dia memang selalu datang melawat kak El dengan Emir setiap hujung minggu . Semalam bukan main seronok lagi kak El tengok diaorang bertiga main sama - sama . " terang kak El .
" Kalau macam tu , kak El tolong cakap terima kasih ya dekat dia . Terima kasih juga sebab kak El sanggup jagakan Asha untuk Syaf . Kalau tak ada apa - apa lagi , Syaf balik dulu , ya ? " aku meminta izin kepada kak Elene .
Kemudian , aku bersalam dengan kak El .
*****
" Daddy ! " Asha berlari sambil memeluk kaki Fariz .
Fariz terus mendukung Asha .
" Sayang daddy ni nakal tak waktu duduk dekat rumah aunty El ? Hmm ? " soal Fariz .
Aku meletakkan beg keperluan Asha di atas meja .
" Acha tak nakal pun , daddy . Acha baik . Daddy nak tahu tak , semalam kan ada sorang uncle ni baik sangat dengan Acha . Dia bawa Acha pergi jalan - jalan dekat taman . Lepas tu , dia ajar Acha main basikal . Lepas tu kan daddy , uncle tu siap bacakan Acha buku cerita waktu Acha nak tidur . Baikkan dia , daddy ? " aku memasang telinga mendengar cerita yang disampaikan oleh Asha .
Teringin pula aku nak jumpa ' uncle ' yang Asha puja sangat tu .
Kata kak El , umur dia sebaya dengan aku .
Lupa pula nak tanya nama dia .
" Asha cakap terima kasih tak dekat uncle tu ? " Asha mengangguk laju .
" Acha dah cakap time kaceh dah dekat uncle tu . " jawab Asha sambil memeluk leher Fariz .
" Asha tahu tak nama uncle tu ? " aku menyoalnya . Asha mesti tahu punya .
" Acha pun tak tahu . Tapi , kadang - kadang Acha panggil uncle tu uncle Adam " aku terdiam sebentar .
Adam...
Tak , tak mungkin dia .
Ramai lagi orang yang nama Adam dalam dunia ni .
Aku harap sangat ' Adam ' yang Asha maksudkan ni bukan Adam yang pernah aku bencikan sampai sekarang .
" Sayang , sayang okay tak ? " Fariz memegang bahuku .
Aku tersedar dari lamunanku .
" Saya okay je . Cuma penat sikit . " jawabku .
" Kalau macam tu , sayang pergi lah berehat dekat atas dulu . Biar saya yang masak untuk Asha . " aku mengangguk .
Nasib baik ada Fariz .
" Daddy , nak tolong ! " sempat aku mendengar jeritan Asha sebelum aku melangkahkan kaki naik ke atas .
*****
Ryan POV
" Awak , mana kawan baik awak yang awak cakapkan tu ? Kenapa dia tak sampai lagi ? " keluh Ariana .
YOU ARE READING
𝗠𝗘𝗔𝗡𝗧 𝗧𝗢 𝗕𝗘
Teen Fiction(UNEDITED) [WARNING: Cerita ini ditulis waktu 2016, and i am a high schooler at that time jadi ada banyak cacat cela dan part yang cringe so read at your own risk, enjoy!] 𝐌𝐮𝐡𝐚𝐦𝐦𝐚𝐝 𝐀𝐝𝐚𝐦 𝐂𝐚𝐥𝐯𝐢𝐧 Peribadinya tidak seindah namanya. Ego...